Nasi Goreng Hitam Ramah buat Penderita Diabetes

Nasi Goreng Hitam Ramah buat Penderita Diabetes

Nasi goreng adalah produk kuliner Indonesia yang sangat populer. Dari berbagai daerah, muncul berbagai jenis masakan nasi goreng. Salah satunya nasi goreng beras hitam khas Krayan, Kalimantan. Arkeolog sekaligus sejarawan Dwi Cahyono membagi pengalamannya.

Bahkan sejak Barack Obama meninggalkan Indonesia hingga kembali lagi sebagai Presiden AS, ia tetap rindu dengan nasi goreng, makanan kegemarannya. Ia konon telah memesan menu tersebut jauh-jauh hari sebelum bertandang ke Jakarta pada 2010 silam.

Nasi goreng memang populer. Beragam jenisnya. Nasi goreng mawut ala Magelang, misalnya, memadukan nasi, mie dan campuran sayur-sayuran. Ada juga nasi goreng merah khas Makassar yang dibuat dengan saus tomat. Kemudian nasi goreng sate lilit dari Bali, yang disantap dengan sate.

ARKEOLOG Dwi Cahyono berfoto di perbatasan Malaysia-Indonesia di Nunukan, tempat asal beras adan yang enak dan bergizi tinggi. 

Kalimantan tak ketinggalan. Di daerah dataran tinggi Krayan yang terletak di pedalaman Nunukan, berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, arkeolog Dwi Cahyono mencoba menu nasi goreng lokal yang dibuat dari beras hitam. ’’Beras hitam merupakan salah satu varian beras krayan atau beras adan dari Kalimantan,’’ jelasnya.

Beras Krayan, yang juga acap disebut dengan beras adan, merupakan beras organik. Dihasilkan dari budidaya padi (orang Kalimantan menyebutnya pade) secara tradisional, sebagai salah satu beras dengan kualitas terbaik di antara varietas padi lokal yang lain.

Ciri-ciri beras adan, antara lain, bijinya kecil-kecil, teksturnya halus, dan rasanya lezat. ’’Bila beras putih memiliki karbohidrat tinggi, maka beras hitam punya kandungan mineral,’’ ujarnya.

Kandungan tersebut punya nilai gizi tinggi. Karena itu, kata Dwi, beras adan banyak diminati. Jenis beras itu telah dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Juga ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Dari segi bumbu dan teknik memasak, nasi goreng hitam ala Dwi dimasak sebagaimana memasak nasi goreng pada umumnya. Namun ia menambahkan sayuran lokal, misalnya buncis. Plus telor sebagai pelengkap kelezatan. ’’Tapi lantaran berasnya istimewa, yakni beras hitam yang berkadar gula rendah, maka rasanya berbeda dan lebih nikmat dari nasi goreng biasa,’’ terangnya.

Butiran-butiran beras dari nasi goreng dengan warna kehitaman mengkilat itu terpisah satu sama lain. Tak lengket atau membentuk gumpalan-gumpalan kecil. Dari tampilannya, sekilas orang awam pasti kaget mendapat suguhan nasi goreng hitam dan menyangka gosong. Padahal, tampilan hitamnya nasi berasal sari beras adan varian padi hitam.

Setelah santap nasi goreng hitam ala Krayan, Dwi menyajikan potongan-potongan buah nanas. Memang menu cuci mulut juga menjadi kebiasaan warga setempat. Manisnya nanas juga menetralkan sensasi pedas yang tersisa di lidah akibat cabe Krayan yang dibubuhkan pada nasi goreng. Untuk membilas mulut, minuman yang paling pas adalah air putih.

NANAS menjadi pencuci mulut yang pas setelah menyantap nasi goreng hitam. 

Jika ingin merasakan nasi goreng hitam, datang saja ke Krayan Raya, Nunukan, Kalimantan. Opsi lain adalah membeli beras adan. ’’Terserah mau pilih warna apa. Entah putih, merah, atau hitam. Masak sendiri nasi goreng sesuai dengan resep kita. Tapi lebih baik pilih beras hitam. Rasa dan sensasinya berbeda,’’ pungkas dosen jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang itu. (Retna Christa-Guruh Dimas)

Sumber: