Bagong Suyanto Raih Peringkat 6 dari 100 Top Social Scientist

Bagong Suyanto Raih Peringkat 6 dari 100 Top Social Scientist

DEKAN Fakultas Ilmu Politik Universitas Airlangga Prof Bagong Suyanto membuat prestasi membanggakan. Namanya masuk Top 100 Social Sciences Scientist yang dipublikasikan AD Scientific Index Jumat (21/1).

Index tersebut merupakan sistem peringkat dan analisis berdasar kinerja ilmiah dan produktivitas individu dalam 5 tahun terakhir. Penilaian dilakukan pada 12 bidang keilmuan. Yakni Pertanian dan Kehutanan; Seni Desain dan Arsitektur; Bisnis dan Manajemen; Ekonomi dan Ekonometrika; Pendidikan dan Teknologi; Sejarah; Filsafat; Teologi; Ilmu Hukum, Ilmu Kedokteran dan Kesehatan; Ilmu Pengetahuan Alam, serta Ilmu Sosial.

Nah, profesor kelahiran 6 September 1966 itu tak hanya masuk 100 besar. Tapi masuk 10 besar di bidang ilmu sosial. Tepatnya di peringkat ke-6.

Ada sembilan parameter yang dipakai AD Scientific Index dalam penilaian individu. Mereka juga memperhitungkan nilai total dari h index, i10 index, serta skor kutipan pada Google Scholar selama 5 tahun terakhir.

H Index merupakan sebuah tolok ukur bagi seorang ilmuwan dalam mengembangkan hasil karya keilmuannya. Wujudnya meliputi hasil penelitian yang dipublikasikan, hak paten atau HKI (Hak Kekayaan Intelektual), dan artikel-artikel yang diseminarkan dalam bentuk jurnal ilmiah, baik Seminar Nasional maupun Internasional.

Sedangkan arti i10 index adalah skor dari seorang peneliti dalam publikasi yang artikelnya telah disitasi (dijadikan bahan rujukan) oleh minimal 10 artikel yang lain. Misalnya seorang peneliti memiliki i10-index dengan skor 3, itu artinya bahwa terdapat 3 artikel yang dikutip oleh minimal 10 artikel lain.

Jika Bagong berprestasi di Ilmu Sosial, ada dua dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) yang masuk 100 besar bidang bisnis dan manajemen. Mereka adalah Prof Ujang Sumarwan dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, serta Dr Mukhamad Najib dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Pemeringkatan itu melibatkan 14.120 institusi di 215 negara. Tersebar di Afrika, Eropa, Asia, Amerika Utara, Oceania, hingga Amerika Latin. (Salman Muhiddin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: