Bentrok Kelompok Pemuda, Sorong Membara
SORONG, yang sepi dari kontak senjata antara TNI-Polri dan separatis, pada Senin (24/1) pukul 23.30 WIT membara. Bentrokan dua kelompok pemuda di tempat karaoke Double O itu berbuntut 19 orang tewas.
Satu korban tewas akibat tikaman senjata tajam atas nama Khani. Sisanya karena terjebak lokasi hiburan malam yang terbakar. Sebagian korban tewas terbakar adalah anggota band Rockvolution asal Surabaya. Yaitu, Kris, Dezra, Yandra, dan Soni.
Dezra adalah gitaris sekaligus manajer band tersebut, juga pengelola Scootlet Entertainment, yang menaungi band tersebut, juga beberapa artis dari Surabaya. Dezra tinggal di Siwalankerto Selatan dan Yandra, pemain bas Rockvolution, tinggal di Banyu Urip Kidul. ”Jenazah masih proses dibawa ke Surabaya,” terang Moris, salah seorang rekan Dezra dan Yandra.
Bentrokan dua kelompok itu melibatkan parang, panah, dan bom molotov. Sebuah mobil di depan lokasi kejadian juga tinggal kerangka setelah dijilat si jago merah. ”Bentrokan tadi malam (Senin, Red) pukul 11 ini buntut dari bentrokan Sabtu di tempat yang sama,” kata Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan.
Setiawan juga menjelaskan, kejadian awal adalah ketersinggungan dan salah paham antara pengunjung dengan pihak keamanan di Double O,” terang Ary.
Senin malam bentrok susulan terjadi dan diwarnai dengan pembakaran lokasi.
Tempat karaoke tersebut dibakar dari lantai 1. Itulah yang membuat banyak korban terjebak api. ”Kami mencoba mengevakuasi sebanyak-banyaknya orang. Tetapi, setelah petugas pemadam kebakaran memadamkan api pagi ini, kami menemukan beberapa mayat di sana,” katanya kemarin.
Petugas sedang mempertemukan dua tokoh di dua kelompok tersebut untuk meredam masalah itu agar tidak membesar. (Guruh Dimas Nugraha /Antara/AFP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: