Terawang Bisnis Tahun Macan Air: Pertanda Malam Imlek Tidak Hujan
TAHUN Kerbau Logam sudah terlewati. Hasilnya memang cukup dinamis. Di satu sisi, ekonomi dalam tahap pemulihan. Itu dibuktikan dengan angka pertumbuhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, pertahanan berhasil dijebol varian Omicron pada akhir tahun.
Lalu, bagaimana kira-kira pada tahun Macan Air ini?
”Baru revitalisasi, eh, malah kedatangan Omicron,” kata Ahli Feng Shui Kelenteng Mbah Ratu Haryanto, kemarin (1/2). Padahal, sepanjang tahun kemarin semua orang dipacu untuk kerja keras mati-matian. Ternyata tidak cukup. Aura tahun Macan Air masih panas.
Itu ditandai dengan malam pergantian tahun yang aneh tadi malam. Biasanya, selalu turun hujan dengan durasi yang lama pada setiap momen Imlek. Dari malam hingga pagi hari. Namun, yang berlangsung kemarin justru berbeda.
”Tahun ini aneh. Padahal, hujan itu dikaitkan dengan rezeki,” katanya. Yang paling ditakutkan, pertanda itu mengarah pada kejadian yang tak dikehendaki. Sebab iklim yang panas berisiko tinggi untuk gagal panen. Hingga kekurangan bahan pangan.
Bahkan memungkinkan terjadi secara mengglobal. Mengingat sebelumnya harga minyak saja terguncang. Artinya, dunia ekonomi bisa saja makin ruwet. ”Itu yang harus menjadi catatan,” ungkapnya.
Namun, bukan berarti perekonomian tidak bisa lebih tumbuh. Hanya saja ada beberapa hambatan yang kuat. Pertama, persaingan makin ketat. Kedua, iklim politik yang mulai memanas. Serupa tabiat macan yang ganas.
Dari pertanda itu, kata Haryanto, situasinya masih riskan untuk dunia bisnis. Ada beberapa poin penerawangannya. Pertama, situasi sangat rawan untuk investasi-investasi hal baru. Ia menyarankan agar tidak melakukan ekspansi di bidang-bidang baru untuk sementara waktu.
Kedua, lebih baik mengerahkan tenaga untuk menekuni apa yang sudah ada. Memperbaiki sistem agar bisa terus bertahan. Hingga bisa tetap eksis pada tahun Kelinci mendatang. ”Tahun ini banyak terjadi hal tak terduga. Kemarin bisnis trading menjamur, eh sekarang dibekukan. Ini kan juga termasuk keguncangan,” terangnya.
Haryanto berharap semua orang tak terlena oleh aura keganasan sang macan. Harus menemukan celah-celah untuk bergerak. Sehingga sang macan pun bisa dijinakkan. ”Ya, bagaimanapun kalau bisa kita harus jadi pawangnya,” ucap Haryanto. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: