Warisan Catatan Gambarkan Masa Silam
Dengan buku-buku tersebut, para dalang kiwari bisa mempelajari apa yang diucapkan oleh para sehu di zaman Tok Su Kwie. Sebab, biasanya, ilmu pedalangan potehi itu diajarkan secara lisan. Turun temurun. Dari dalang satu anaknya. Atau dari seorang dalang kepada asisten yang sudah mendampinginya bertahun-tahun.
Toni pun merindukan bisa membuat sebuah sistem pembelajaran wayang potehi yang lebih baku. ’’Saya siap mengajari,’’ kata pemilik toko emas di Pare, Kediri, tersebut.
’’Tapi, ya itu. Ndak ada yang minat…” ujar Toni. (Doan Widhiandono)
Widodo, dalang wayang potehi, menata koleksi lama di Museum Potehi Gudo.
(Foto: Boy Slamet-Harian Disway)
Edisi sebelumnya: Jejak Sejarah Potehi dalam Sketsa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: