Makin Kenal Budaya Tionghoa lewat Shufa

Makin Kenal Budaya Tionghoa lewat Shufa

PERLAHAN tapi pasti, goresan-goresan dibuat oleh enam peserta workshop. Yang terbentuk adalah hanzi (aksara han) atau aksara Tiongkok. Dua orang menjadi mentor pelatihan Sabtu, (5/2) sore itu. Mereka adalah Jesslyn Calista dan Paulina Cornelia.

Itulah workshop shufa (kaligrafi Tiongkok) yang dilakukan dalam rangkaian acara Koci Fa Cai di Main Atrium LG Pakuwon Trade Canter (PTC).

Shufa merupakan teknik menulis indah karakter hanzi. Untuk melakukannya, diperlukan kuas (mao bi), tinta (mo), kertas (xuan zhi), dan bak tinta (yan). Shufa merupakan salah jenis kaligrafi tertua dalam sejarah peradaban manusia.

Pelatihan sore itu dilakukan sekitar satu jam. Dengan sabar, dua mentor tersebut mengajari para peserta tersebut. Ada tiga meja dalam pelatihan itu. masing-masing meja ditempati dua peserta. “Untuk membuat ini memang harus sabar,” kata Jesslyn.

Para peserta sangat senang mengikuti pelatihan tersebut. Mereka sangat antusias mengikuti setiap arahan dari para mentor tersebut. Alhasil, dalam waktu singkat, semua peserta mulai mahir menulis shufa.

“Pelatihan ini sangat efektif buat kami. Yang awalnya tidak tahu apa-apa, mereka ajari dengan sabar. Bahkan, mereka juga menuntut secara perlahan membuat garis demi garisnya,” kata Robert Sia Narta, salah seorang peserta yang mengikuti pelatihan tersebut. Sebelumnya, memang dirinya sudah tahu shufa. Tapi tak paham teknik dasar penulisan hurufnya.  (Michael Fredy Yacob)

Astrid, salah seorang peserta, mencelupkan kuas sebelum menggambar karakter.
(Foto: Julian Romadhon-Harian Disway)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: