PDAM Sidoarjo Butuh 90 Ribu Pelanggan Baru

PDAM Sidoarjo Butuh 90 Ribu Pelanggan Baru

SUMBER mata air Umbulan, Pasuruan, mengaliri lima daerah. Dari Pasuruan hingga ke Gresik. Sidoarjo dapat jatah paling banyak: 1.200 liter per detik (lps). Konsekuensinya, PDAM Delta Tirta harus mencari sebanyak-banyaknya pelanggan baru. Sebab, air Umbulan yang mengalir ke Sidoarjo masih 400 lps. Jauh dari jatah.

Tentu yang ingin mendapat air PDAM di Sidoarjo sangat banyak. Total layanan PDAM cuma 45 persen atau setara 157 ribu pelanggan. Masalahnya, jaringan pipa air PDAM berkutat di tengah kota.

Diperlukan anggaran besar untuk membangun pipa hingga ke pinggiran. Biaya itu akan ditanggung PDAM, Pemkab Sidoarjo, dan Kementerian PUPR. Sedangkan masyarakat hanya menanggung biaya sambungan rumah (SR). ”Masalah kami memang di jaringan pipa,” ujar Dirut PDAM Delta Tirta Dwi Hary Soeryadi kemarin (11/2).

Pemkab bakal menyuntikkan modal Rp 59,6 miliar tahun ini. Tahun depan ditambah Rp 87,5 miliar. Anggaran tersebut bakal digunakan untuk membangun jaringan baru dari area Waru hingga Candi.

Wilayah paling selatan Sidoarjo, Porong, juga dapat jaringan baru. Namun, anggarannya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat.

Yang paling berat adalah wilayah barat. Pipa PDAM belum menjangkau Kecamatan Prambon, Krembung, Tarik, dan Balongbendo. Padahal, potensi pengembangannya bisa mencapai 135.500 pelanggan.

Kebutuhan anggaran bisa mencapai triliunan rupiah. PDAM atau pemkab tidak mungkin mampu menyediakan anggaran itu dalam waktu dekat. Butuh investor untuk membantu pengembangan layanan ke barat. ”Sudah ada dua hingga tiga investor yang tertarik,” kata mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) itu.

Kerja samanya bisa berbentuk bangun serah guna (BOT). Seperti halnya proyek jaringan air Umbulan dari Pasuruan hingga Gresik itu. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan senilai Rp 2 triliun itu dibangun PT Meta Aditya Tirta. Mereka menikmati hasil penjualan air selama 25 tahun. Setelah durasi kontrak habis, pemerintah bisa mengambil alih seluruh aset SPAM yang diresmikan Presiden Jokowi pada 22 Maret 2021 itu.

PDAM Sidoarjo bisa mengambil langkah yang sama. Sebab, PDAM sudah diubah menjadi perusahaan umum daerah (perumda). Perubahan status perusahaan itu menjadi syarat utama kerja sama dengan swasta.

Cara itu sudah dipakai Pemkab Sidoarjo untuk mengelola parkir. Pendapatan parkir yang cuma Rp 1,6 miliar meningkat jadi Rp 32 miliar setelah diserahkan ke swasta.

Sekda Kabupaten Sidoarjo Ahmad Zaini sudah memanggil jajaran direksi PDAM. Pemkab bakal memberikan modal. Namun, PDAM harus bekerja ekstra keras untuk mencari pelanggan baru. ”Kan pegawai PDAM ada banyak. Semua harus turun untuk cari pelanggan,” jelas Zaini.

Penambahan 90 ribu pelanggan ditargetkan tuntas pada 2026. Artinya, setiap tahun PDAM harus mencari 18 ribu pelanggan baru.

PDAM juga harus melirik potensi pengembangan perumahan baru yang muncul di berbagai kecamatan. Sudah banyak sawah dan tanah tambak yang beralih jadi hunian. Sidoarjo jadi tumpuan Surabaya yang sudah makin padat.

Sidoarjo menjadi daerah tujuan migrasi terbesar di Jatim. Komposisi penduduk didominasi kelompok usia pekerja (15–64 tahun) setara 71,46 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: