Umrah Bisa Lewat Juanda Lagi

Umrah Bisa Lewat Juanda Lagi

INDONESIA memang sudah kembali memberangkatkan jamaah umrah sejak Januari 2022. Namun baru dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Sejak kemarin, pemerintah memberi lampu hijau untuk pemberangkatan jamaah umrah dari Bandara Juanda, Sidoarjo. Seiring dengan dibukanya Terminal 2 bandara itu untuk penerbangan internasional.

Kabar baik itu disampaikan oleh Menko Kemaritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan setelah rapat kabinet terbatas tentang evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Jokowi kemarin.

“Memang itu usulan saya dan teman-teman di Jatim kepada pemerintah,” kata Moch Faried, pemilik Biro Perjalanan Umrah dan Haji Tourindo itu.

Namun, mantan Bupati Lamongan itu juga mengimbau para pengusaha biro haji dan umrah berhati-hati. Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Apalagi kasus Covid-19 di Jatim melonjak saat ini. Bahkan menjelang puncak gelombang ketiga.

Ibadah umrah di masa pandemi Covid-19 memang lebih rumit dan penuh risiko. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, 87 jamaah umrah yang berangkat dari Jakarta terpapar Covid-19. Itu harus menjadi alarm bagi para penyelenggara ibadah umrah.

“Saya sendiri tidak kesusu karena sadar variabel masalahnya sangat dinamis,” jelasnya. Persiapan keberangkatan pun harus lebih matang. Jika tidak, tentu menjadi beban bagi penyelenggara sebagai penanggung jawab.

Faried menyarankan agar jamaah diberi pemahaman secara rinci. Yakni terkait aturan di dalam maupun luar negeri. Misalnya, soal karantina hingga teknis pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Pun termasuk biaya yang otomatis membengkak dari biasanya.

Menurutnya, teknis pelaksanaan secara umum bakal serupa dengan jamaah yang berangkat dari Jakarta. Para jamaah bakal dikarantina terlebih dulu sebelum berangkat. Masa karantina jamaah diperpendek. Yang sebelumnya 7 hari sekarang menjadi hanya 1 hari.

Soal aturan lain, Faried masih menunggu penjelasan Kemenag Jatim. Ia meminta fasilitas karantina harus disediakan. Supaya jamaah bisa dalam kondisi fit sebelum berangkat. “Di Surabaya sejauh ini belum turun aturan khusus dari Kemenag. Kita tunggu saja. Semoga segera disosialisasikan,” ungkapnya.

Bandara Juanda tidak hanya dibuka untuk umrah. Tetapi juga untuk para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) secara keseluruhan. Kecuali bagi para pekerja migran.

“Ini bagian dari penyesuaian kembali regulasi pintu keluar masuk internasional,” kata Luhut. Terutama pintu keluar masuk internasional di wilayah Jawa-Bali. Artinya, Bandara Ngurah Rai di Bali juga akan dibuka untuk siapa saja dengan segala tujuan.

Pintu laut di Bali juga dibuka. Tidak hanya untuk wisatawan. Tetapi juga untuk semua warga negara Indonesia maupun asing yang datang. Baik dengan memakai kapal pesiar, cruise, maupun yacht.

Namun, ada penyesuaian aturan bagi PPLN yang sudah mendapat booster. Masa karantina mereka diperpendek menjadi 3 hari. Itu berlaku mulai pekan depan. Sedangkan bagi yang vaksinasinya dua dosis, masa karantina tetap 5 hari. “Jika situasi pandemi Covid-19 semakin membaik, kemungkinan pemerintah akan menerapkan bebas karantina,” jelas Luhut. (Mohamad Nur Khotib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: