Adrian Kaget Ketika Dokter Juga Minta Maaf

Adrian Kaget Ketika Dokter Juga Minta Maaf

Mantan Cak Surabaya yang sudah tiga tahun di Belanda itu ikut kaget. Kok ada orang Belanda, bukan sejarawan, tapi paham secara detail tentang apa yang terjadi di Indonesia pasca kemerdekaan 17 Agustus 1945. Ternyata sang dokter senang membaca buku sejarah.

Selama ini sudut pandang pemerintah Belanda selalu berbeda dengan Indonesia tentang peristiwa 1945-1949 itu. Mereka melihat pertempuran itu sebagai upaya menertibkan wilayah koloni yang sempat direbut Jepang dari blok poros. Sedangkan dari pihak Indonesia mengenalnya sebagai agresi militer. 

Lambat laun terjadi pergeseran pemahaman oleh mayoritas warga Belanda. Sudut pandang mereka mulai sama dengan orang Indonesia.

Sudah ada ribuan bukti yang sekarang dilegitimasi tim peneliti itu. Mereka menyadari bahwa apa yang terjadi pasca perang dunia kedua itu adalah kesalahan Belanda. 

Mereka bahkan memberikan perhatian khusus kepada pendatang dari Indonesia. Adrian sangat merasakan itu. “Bahkan kita ini dianggap keluarga sama mereka,” lanjutnya.

Adrian sangat menghargai sikap pemerintah Belanda yang mau membentuk tim pencari fakta. Baginya, itu seperti membayangkan orang Indonesia meminta maaf ke Timor Leste atau ke keluarga PKI. Tentu banyak kejadian tak manusiawi yang terjadi dalam konflik itu.

“Kalau sekarang dibayangkan minta maaf ke mereka rasanya susah. Tapi entah 10 atau 20 tahun lagi nanti. Apakah kita berani membentuk tim pencari fakta?” ucap Adrian. (Salman Muhiddin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: