Permainan, Trading, atau Investasi?
Kedua, tidak ada underlying asset yang ditransaksikan. Pada trading emas, yang diperjualbelikan bukan emasnya, tapi indeks harga emas. Begitu juga valas. Yang ditransaksikan adalah indeks harga mata uang. Transaksi itu dibuat memang tidak bertujuan memenuhi kebutuhan atau orientasi aspek nilai manfaat (use), tapi hanya keuntungan (gain). Itu persis dengan perjudian. Juga, sama dengan model transaksi binary option. Juga, perdagangan berjangka meski sebenarnya dulu dibuat untuk keperluan hedging.
Ketiga, tanda spekulasi adalah pelipatan nilai transaksi atau biasa dikenal sebagai perdagangan margin (margin trading). Dalam transaksi berjangka, biasanya digunakan pelipatan 100 kali. Dalam transaksi berjangka gold, misalnya, per USD 1 perubahan harga emas bernilai USD 100. Dengan demikian, jika seseorang membeli emas seperti contoh di atas dan harga emas turun USD 10, dia harus membayar USD 1.000. Begitu juga sebaliknya, sehingga transaksi seperti itu cukup menggiurkan.
Masih banyak tanda untuk mengenali suatu penawaran investasi apakah sebenarnya investasi, trading, atau hanya permainan. Tapi, tiga hal di atas sudah cukup menjadi pertimbangan bagi siapa saja sebelum mengikuti berbagai penawaran investasi agar tidak tertipu dan terjebak pada ”investasi” yang berisiko sangat tinggi. (*)
*) Imron Mawardi adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan wakil dekan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: