Identifikasi Desra Butuh Sebulan

Identifikasi Desra Butuh Sebulan

SUARA sirene samar-samar terdengar dari ambulans yang menuju rumah Desra Wahyudi Achiruluis. Satu per satu dari rombongan penjemput jenazah Desra dari Bandara Juanda berdatangan. Ada yang mengendarai motor. Ada juga yang menggunakan mobil. Agus Siswinarno, kakak pertama Desra, yang pertama datang.

Diperlukan waktu sebulan sejak kejadian kebakaran di tempat karaoke yang akhirnya menewaskan Desra dan korban lainnya. Kebakaran buntut kerusuhan dua kelompok tersebut terjadi pada 26 Januari 2022.

Agus turun dari mobil bersama putri kandung gitaris band Rockvolution itu. Dia adalah Delvi Nadia Sarapova. Tak lama kemudian, ambulans yang membawa jenazah Desra sampai di rumah itu. Rumahnya di Siwalankerto, Surabaya.

Para musikus yang berada di tempat itu langsung mengabadikan momen kedatangan tersebut. Pun saat peti jenazah dikeluarkan dari ambulans. Hari itu (24/2) ada dua jenazah yang dikirim dari Sorong. Ada juga jenazah Christian Wahyu Rianto. Ia merupakan basis band tersebut.

Sayangnya, tidak ada satu pun saudara Desra yang bisa melihat langsung jasad adik bungsu mereka untuk kali terakhir. Sedikit pun tidak bisa. Sebab, peti itu terbungkus plastik. Tidak ada celah untuk mengintip. Saat itu Agus sempat minta agar plastik pembungkus peti tersebut dibuka.

Namun, ada yang melarang. Agus hanya bisa menuruti perintah itu. Sambil tertunduk, ia membantu memasangkan kain beludru di atas peti tersebut. Saudara dan anak Desra langsung masuk ruang tamu. Mereka lalu membacakan doa untuk Desra.

Para musikus lainnya juga membacakan doa di depan rumah. Jenazah itu hanya sebentar di rumah tersebut. Tidak sampai satu jam. Langsung dimakamkan. Pukul 22.47 jenazah itu dibawa ke pemakaman. Tempat peristirahatan terakhir itu tidak jauh dari rumah duka.

Hanya berjarak sekitar 1 kilometer. Desra dimakamkan persis di samping makam ibunya. Tidak semua kakak Desra datang ke pemakaman itu. Wagiati Siswinarni masih tertinggal di Sorong. Dia terkonfirmasi positif. Ia baru mengetahui kondisinya saat akan berangkat ke Surabaya.

”Saya yang menjemput jenazah adik saya. Saat mau pulang, eh saya dinyatakan positif. Padahal, saya tidak memiliki gejala sedikit pun,” katanyi saat dihubungi Harian Disway Jumat (25/2).

Dia menceritakan proses yang dijalani sejak awal pemeriksaan DNA di Sorong. Pemeriksaan DNA dilakukan 25 Januari 2022. Saat itu sampel dia dan Delvi yang diambil melalui air liur. Hanya beberapa hari keduanya berada di Sorong. Setelah itu, mereka kembali ke Surabaya. ”Delvi mau ujian. Jadi, kita tidak bisa berlama-lama,” tambahnyi.

Setelah mengetahui hasilnya sudah keluar, dia berangkat sendirian ke Sorong untuk menjemput adiknyi itu. Semua proses dan administrasi sudah dilakukan. Dia adalah kakak yang paling beruntung. Sebab, dia bisa lihat langsung kondisi Desra.

”Saya melihat langsung proses dimasukkan ke peti. Terus, menyalatkannya sebelum jenazahnya diberangkatkan ke Surabaya,” bebernya. Seharusnya sekitar pukul 09.30 WIT pesawatnya berangkat. Tapi, diundur. Tiga kali perubahan waktu penerbangan.

Sampai akhirnya pukul 12.30 pesawat baru berangkat. Itu juga transit di Makassar. Sesampai di kota itu, pesawat kembali delay. Terjadi perubahan waktu juga sampai tiga kali. ”Akhirnya sore baru berangkat,” ungkapnya. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: