Kota Madiun Semakin Cantik Sejak Dipimpin Wali Kota Maidi
Kota Madiun berubah. Menjadi cantik dengan lima i. Perubahan itu terlihat sejak kota itu dipimpin Maidi. Founder Harian Disway Dahlan Iskan pun penasaran dengan kota pendekar itu. Maka, Maidi dipilih oleh mantan menteri BUMN itu sebagai tamu podcast Energi Disway yang akan tayang mulai Senin (28/2/2022) di channel YouTube DI's Way.
---
ANDA sudah tahu. Jalan Pahlawan Madiun begitu indah. Siang ataupun malam. Jalur pedestrian ditata rapi. Lengkap dengan tempat duduk besi berukir. Lampu hias dengan cat hijau juga terlihat indah. Bunga yang ditanam di pembatas jalan menambah keindahan Pahlawan Street Center. Berpadu dengan bangunan bersejarah kantor wali kota dan pusat perbelanjaan.
Wali Kota Maidi yang berpasangan dengan Indra Raya Ayu Miko Saputri menjabat sejak April 2019. Program pertamanya memang mempercantik wajah Kota Madiun. Konsepnya sejuta bunga kala siang dan kota sejuta lampu kala malam. "Bunga ini menjadi simbol Kota Madiun yang bersih dan indah," kata Maidi saat rekaman podcast bersama Dahlan Iskan (16/2/2022).
PAHLAWAN Street Center di Kota Madiun menjadi tempat nongkrong bagi warga kota. (Foto: WS Hendro-Pemkot Madiun)
Tak heran kalau sekarang sudah ada ratusan taman kota di Madiun. Salah satunya adalah Taman Lalu Lintas yang ada di bantaran Bengawan Madiun. Kawasan bantaran sungai itu ditata rapi. Menjadi surga bagi penghobi olahraga di pagi pagi.
Sejumlah perempatan di Kota Madiun juga diubah wajahnya. Mulai dari pemasangan paving hias hingga traffic light yang unik. Sejumlah tetenger kota juga dipercantik oleh Maidi. Ia juga menata gang-gang di perkampungan menjadi lebih aduhai. Sampai-sampai Dahlan Iskan ingin melihat langsung gang-gang itu saat ditunjukkan foto-fotonya.
Drainase kota juga ditata ulang. Kota Madiun yang dulunya banjir saat hujan deras. Kini sudah jarang terjadi lagi. Dahlan Iskan sempat bertanya dari mana konsep penataan drainase itu didapat. Dahlan menduga Maidi mengambil contoh di negara maju. Ternyata tidak. Maidi sendiri yang merancang semua itu.
Semua itu dilakukan Maidi berdasarkan pengalamannya sebagai sekretaris daerah selama sembian tahun. Ia memulai karir sebagai guru geografi di SMAN 1 Madiun. Kemudian menjadi kepala SMAN 2. Karirnya berlanjut menjadi kepala dinas pendidikan kota Madiun. Dan kemudian menjadi sekda.
Dengan pengalaman itu, Maidi tahu betul bagaimana mengelola anggaran agar efektif. APBD Kota Madiun tidak besar. Sebagai kota jasa, Madiun tidak banyak memiliki sumberdaya alam. "Saat menjadi sekda, kewenangan saya terbatas. Kebijakan besar ada di tangan wali kota. Sekarang saya bisa menerapkan ide-ide yang saya pikirkan selama ini," kata pria kelahiran 12 Mei 1961 itu.
WALI KOTA Madiun Maidi panen cabe di Ngrowo Bening Edupark. (Foto: WS Hendro-Pemkot Madiun)
Ada lagi kebijakan Maidi yang membuat Dahlan Iskan kagum. Tentang upaya pencegahan korupsi di lingkungan Pemkot Madiun. Kebijakan itu terkait dengan remunerasi bagi pejabat pemkot. Itu hasil diskusi Maidi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kepala dinas di Pemkot Madiun bisa mendapat take home pay Rp 22 juta," kata Maidi bangga.
Sebelumnya, kata Maidi, banyak ASN Pemkot Madiun yang melakukan upaya untuk mendapat tambahan penghasilan. Misalnya melaporkan lembur kerja padahal tidak, menggelar rapat-rapat yang tidak perlu agar mendapat insentif, dan sebagainya. Kebocoran anggaran itu coba dihitung oleh Maidi dan dicari formula untuk dibagi kepada ASN. Akhirnya ketemulah angka yang ternyata cukup besar untuk menambah kesejahteraan ASN. Tapi, mereka tidak lagi mendapat uang lembur, insentif rapat, dan sebagainya.
WALI KOTA Madiun Maidi (kanan) dan Founder Harian Disway Dahlan Iskan saat rekaman podcast Energi Disway (16/2/2022). (Foto: WS Hendro-Pemkot Madiun).
Dengan gaji kepala dinas Rp 22 juta, mereka bisa membiayai dua anak kuliah ke perguruan tinggi dan hidup sangat layak di Madiun. "Saya mengimbau agar kartu ATM pejabat-pejabat itu dipegang istri. Biar pemanfaatannya lebih jelas," kata Maidi.
Sejak ada remunerasi, tidak ada lagi istilah jabatan basah dan kering di Kota Madiun. Pengisian jabatan dilakukan melalui lelang jabatan. Justru posisi strategis seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan yang anggarannya besar justru kurang diminati. Itu karena tanggung jawabnya sangat besar. Apalagi Maidi dikenal tegas kepada anak buahnya yang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. (Tomy C. Gutomo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: