Anies Baswedan dan Ridan Kamil Makan Bubur, Ganjar Menyanyi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Anies Baswedan makan bubur. Ganjar menghibur keduanya. Ia memainkan tiga lagu dengan gitar akustik. Ini bukan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah lho ya. Melainkan Ganjar Noor, musisi asal Bandung.
Pukul setengah sembilan pagi, lapak pedagang kaki lima Bubur PR di Jalan Homan, Bandung, tampak ramai. Lebih ramai dari biasanya. Karena pagi itu ada Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
Keduanya tampak akrab, menunggu pesanan bubur ayam sembari mengobrol. Bahasannya jauh dari politik. Hanya seputar makanan seperti emping, teh kemasan, dan jerohan ati dan ampela.
Mereka berdua dihibur oleh Ganjar Noor, musisi asal Bandung. ’’Saya tahu Ridwan dan Anies datang ke Bubur PR. Saya masuk, minta izin untuk bernyanyi. Pak Ridwan langsung menyapa saya,’’ ujarnya.
’’Ini namanya Kang Ganjar Noor, pak Anies,’’ Ridwan memperkenalkan Ganjar kepada Anies. Ia tersenyum sejenak melihat Ganjar. Kemudian menoleh pada Emil—sapaan Ridwan Kamil. ’’Kok kenal?” Ia bertanya. Emil tertawa. ’’Beliau kan musisi asal Bandung. Tentu saja saya kenal,’’ jawabnya.
Begitu pesanan bubur ayam tiba, kedua tokoh itu mulai bersantap bersama. Baik Emil maupun Anies memiliki kebiasaan yang sama sebelum menyantap bubur. Yakni diaduk. Emil nyeletuk, ’’Kami berdua ini dari tim yang sama. Yaitu tim bubur diaduk.’’
Ketika mereka bersantap, Ganjar memulai nyanyiannya dengan membawakan tembang Kembali ke Jakarta karya Koes Plus. Anies menyahut, ’’Wah, lagunya cocok. Kebetulan nanti saya mau kembali ke Jakarta.’’ Ganjar tersenyum mendengarnya, kemudian meneruskan bernyanyi.
Anies juga sempat request lagu kegemarannya. Yakni Menunggumu, milik Rhoma Irama. Sebagai musisi yang malang melintang dari kafe ke kafe, permintaan itu tak sulit bagi Ganjar.
Musisi yang juga sarjana Administrasi Negara itu membawakan lagu terakhirnya, Sepanjang Jalan Kenangan. Anies dan Ridwan puas melihat persembahan Ganjar.
Saat hendak beranjak, Ganjar sempat bercakap-cakap dengan Anies. Ganjar menanyai Anies. ’’Pak Anies aslinya dari Kuningan, Jawa Barat, ya?’’ Anies mengangguk. Ia menjelaskan, ibunya berasal dari Cipicung, Kuningan. Anies lahir di Kuningan. Ternyata, ayah Ganjar juga berasal dari Kuningan. Mereka berdua sama-sama memiliki darah Jawa pula. Kesamaan itu membuat keduanya akrab.
Sudah dua kali Ganjar bernyanyi menghibur Emil dan tamu-tamunya. Pada Desember lalu, ia bernyanyi ketika Emil menjamu Sri Sultan Hamengkubuwono X, di Rumah Makan Ayam Panaitan, Jalan Panaitan, Bandung. Sultan ditemani sang istri, Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
Seperti halnya saat menghibur Ridwan dan Anies, Ganjar bernyanyi tanpa sound system. Hanya diiringi gitar akustik yang dipetiknya sendiri. ’’Ketika itu Sri Sultan bernostalgia di Kota Bandung, mengenang masa-masa beliau dan Ratu Hemas sebelum menikah,’’ ujar musisi 53 tahun itu.
Pengalaman menghibur tokoh idola, bagi Ganjar menjadi sesuatu yang tak terlupakan dan sangat berkesan. Menurutnya, baik Anies maupun Emil, keduanya adalah pemimpin yang ramah, tulus dan santun. ’’Bahkan keduanya mengucapkan terima kasih pada saya. Saya merasa tersanjung. Semoga pak Anies dan Kang Emil semakin sukses,’’ pungkas musisi kelahiran Bandung itu. (Retna Christa-Guruh Dimas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: