Forecasting Love and Weather, Kisah Cinta Manis di Kantor BMKG

Forecasting Love and Weather, Kisah Cinta Manis di Kantor BMKG

Song Kang kembali menyapa kita lewat Forecasting Love and Weather. Kali ini, ia mengetes chemistry dengan noona yang delapan tahun lebih tua darinya: Park Min-young. Dengan latar belakang kantor BMKG yang penuh dengan bahasa yang rumit dan tidak umum, bagaimana percintaan kantor mereka disajikan?

 

SEBERAPA sering Anda mengecek aplikasi prakiraan cuaca? Selain saat hendak traveling ke luar negeri, tampaknya kita jarang peduli apakah hari ini panas atau hujan. Kalau hujan, ya sudah. Tinggal berteduh saja. Kalau cuaca cerah, lebih tidak masalah lagi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. 

Namun, bagaimana jika Anda sudah merencanakan perjalanan, namun tiba-tiba terjadi hujan es seperti tempo hari? Jalan macet, air menggenang, pepohonan tumbang. Serem banget. Kalau sudah begitu, paling aman memang tinggal di rumah atau mendekam di kantor. Menunggu lalu lintas lancar lagi.

Itulah yang coba digambarkan dalam Forecast Love and Weather. Betapa prakiraan cuaca berdampak sangat besar bagi berbagai sektor. Pada episode pertama, penonton diajak mempelajari dampak ketika prakirawan cuaca di BMKG mengabaikan sebuah sinyal kecil. Mereka hanya memprediksi bahwa kawasan metropolitan Seoul akan hujan. Namun tidak menyebut soal kemungkinan hujan es (hailstorm).

Akibatnya, ketika tiba-tiba Seoul dihajar hujan es, semua berantakan. Panen gagal, perahu nelayan di lepas pantai kalang kabut, dan kecelakaan lalu lintas tak terhindarkan. Banyak bangunan rusak. Karena tidak sempat memasang pelindung ketika hujan turun. Intinya, bencana.

SONG KANG (kanan) memerankan prakirawan cuaca ganteng yang jenius di Forecasting Love and Weather. 

Plot Generik

Nah, setelah diberi gambaran betapa pentingnya peran kantor BMKG dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, kita diperkenalkan dengan para tokoh kunci. Yang pertama adalah Jin Ha-kyung (Park Min-young). Wakil ketua tim divisi utama BMKG yang bertugas merilis prakiraan cuaca.

Ha-kyung sedang menyiapkan pernikahan dengan Han Ki-joon (Yoon Park), staf humas kantor yang sama. Hanya sebulan sebelum hari-H, dia menemukan bahwa sang tunangan berselingkuh. Dengan seorang reporter cuaca yang biasa meliput di BMKG. Pertunangan batal. Dan Ha-kyung bersumpah tak akan berpacaran dengan rekan sekantor lagi. Selamanya. 

Namun, prinsip itu tiba-tiba goyah. Ketika kantor pusat kedatangan prakirawan cuaca muda. Lee Si-woo namanya. Ia ditarik dari cabang metropolitan Seoul. Dialah prakirawan yang memprediksi bakal terjadi hujan es beberapa hari sebelumnya. Kebetulan pula, ia merupakan mantan pacar reporter yang berselingkuh dengan Han Ki-joon. Dunia memang mbulet.

Si-woo adalah cowok yang sangat terobsesi kepada cuaca. Namanya memiliki makna ’hujan yang turun pada saat yang tepat’. Ia memantau cuaca dengan datang sendiri ke radar-radar pemantauan dan satelit cuaca di berbagai kota. Intuisinya begitu tajam. Ditambah analisa data dan kecermatan tingkat tinggi, ia bisa memprediksi cuaca dengan sangat akurat. Maka, di kantor pusat, ia diplot sebagai spesialis early warning cuaca.

Mudah diduga, dalam dua episode pertama, dua karakter yang sama-sama diselingkuhi itu langsung membentuk ikatan yang aneh. Selisih usia, jabatan, dan prinsip hidup menjadi tak berarti ketika berhadapan dengan cinta.

Setting dan Sub Plot Menarik

Sumber: