Komite Wasit PSSI Siap Tindak Agus Fauzan, Wasit Madura United vs Persebaya

Komite Wasit PSSI Siap Tindak Agus Fauzan, Wasit Madura United vs Persebaya

KEPUTUSAN kontroversial luar biasa parah yang dilakukan wasit Agus Fauzan tampaknya bakal berbuah hukuman. Komite Wasit PSSI memastikan kinerja wasit Agus Fauzan saat memimpin laga Madura United lawan Persebaya pada Senin (28/2) memang fatal.

”Iya, soalnya itu kelihatan mata (kesalahannya). Nanti ada tindakan. Kami masih mau menyelidiki lebih lanjut,” ujar Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh saat dihubungi Harian Disway kemarin (1/3).

Lebih lanjut, Riyadh mengatakan, akan ada sanksi untuk wasit yang kinerjanya buruk. Sanksinya beragam. Perlu ditinjau lebih dulu dari tingkat kesalahannya. Apakah disengaja atau tidak. Jika dalam proses peninjauan itu ditemukan unsur kesengajaan, wasit yang bersangkutan bisa di downgrade. Bahkan dihukum selamanya.

”Sebagai tindakan pembinaan, sementara waktu tidak akan diturunkan dalam batas waktu tertentu. Akan kami tinjau dari beberapa sisi, seberapa besar kekhilafannya,” lanjutnya.

Komite Wasit PSSI juga berjanji lebih melakukan pemantauan menjelang berakhirnya Liga 1 musim ini. Sebab, dengan ketatnya persaingan di papan atas dan papan bawah, tidak tertutup kemungkinan ada cara-cara culas yang melibatkan pengadil di lapangan.

Riyadh mengatakan, agar kejadian serupa tidak terulang, komite wasit sebenarnya secara berkala melakukan pembinaan. Mereka melakukan evaluasi tiap pertandingan. Jika terbukti terlibat suap atau match fixing, tidak ada kata ampun untuk semua pihak yang terlibat.

”Peningkatan pembinaan terus kami lakukan. Ini warning juga sudah mendekati laga puncak. Pertandingan makin krusial. Kami akan lebih teliti lagi tentang wasit yang akan ditugaskan,” kata Riyadh.

Laga Madura United lawan Persebaya memang diwarnai beberapa keputusan kontroversial wasit asal Daerah Istimewa Yogyakarta itu. Di babak pertama, Madura United mendapatkan ”keuntungan” lewat kejadian di dalam kotak penalti Persebaya.

Tekel Ernando Ari yang menghentikan laju bola Fadilla Akbar dianggap sebagai pelanggaran. Keputusan tersebut dapat diperdebatkan. Sebab, di dalam tayangan ulang, tampak jelas kaki Ernando mengenai bola. Bahkan, penjaga gawang timnas tersebut tidak menggunakan dua kaki saat melakukan tekel.

Pada babak kedua, muncul lagi dua keputusan kontroversial. Samsul Arif dijatuhkan di dalam kotak penalti. Tampak jelas di tayangan televisi kaki Fachrudin menyasar engkel Samsul. Meski insiden tersebut terjadi sekitar 2 meter di depan wasit, wasit tidak cukup yakin untuk meniup peluit tanda penalti.

Justru Alie Sesay, kapten tim Bajol Ijo, yang mendapatkan kartu kuning. Pengadil menganggap protes yang dilakukan pemain kelahiran London itu sudah berlebihan.

Terakhir giliran kiper Madura United Hong Jung-nam yang tertangkap kamera melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Ricky Kambuaya yang berhasil menjauhkan bola disambut dengan tekel keras. Lagi-lagi tidak terdengar peluit wasit sebagai tanda terjadinya foul. (Ragil Putri Irmalia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: