Kontainer Sudah Tidak Langka, tapi Kapal Sulit

Kontainer Sudah Tidak Langka, tapi Kapal Sulit

KONTAINER sudah tidak selangka tahun lalu. Namun, kapal pengangkutnya yang masih terbatas. Itulah yang membuat harga sewa kontainer internasional tetap tinggi.

”Rata-rata tarif kontainer Internasional memang naik gila-gilaan,” ujar Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat dalam kunjungan founder Harian Disway Dahlan Iskan Rabu (2/3).  Namun, itu berada di luar kewenangan pengelola pelabuhan.

Kenaikan sewa kontainer dialami semua negara selama pandemi. Ongkos pengiriman jadi meroket. Misalnya, kontainer 40 kaki ke Amerika Serikat, yang biasanya bisa disewa dengan USD 2.000 (Rp 28,46 juta), tiba-tiba naik menjadi USD 22.000 (Rp 313 juta). Naik 11 kali lipat. Sewa kontainer ke Eropa yang biasanya USD 1.500 (Rp 21,3 juta) juga naik jadi USD 7.500 (Rp 106 juta). Hampir lima kali lipat.

Pelindo sempat dibuat kelabakan di awal pandemi. Terutama setelah Tiongkok memutuskan lockdown total. Namun, setelah itu, jadwal ekspor impor mulai tertata. ”Saat lockdown Tiongkok saja yang sempat kacau semua jadwalnya,” ujar Faruq.

Selama pandemi, ongkos bongkar muat di pelabuhan tidak naik. Pengusaha sudah terbebani dengan ongkos sewa kontainer. Jika pelabuhan ikut naik, ekonomi bisa makin merana.

Meski harga sewa mahal, logistik tetap jalan. Pengusaha tetap membayar ongkos selangit itu daripada bisnis mandek. Karena itulah, traffic di pelabuhan mengalami pertumbuhan. Di Tanjung Perak tumbuh 8,8 persen. Sedangkan di Teluk Lamong 14 persen.

Saat kontainer sudah tidak langka, ternyata kapal sulit didapat. Pengusaha tidak kurang akal. Tidak ada rotan, akar pun jadi. ”Mereka pakai tongkang. Bisa mengangkut sampai 400 kontainer,” lanjutnya.

Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti krisis kontainer yang melanda dunia selama pandemi. Menurutnya, situasi sekarang sangat berbeda. Tidak bisa ditebak. ”Kita tahu bahwa tantangan ke depan tidak semakin gampang, tidak semakin mudah, penuh dengan ketidakpastian,” ujar Jokowi saat menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3).

Ada banyak problem di luar perkiraan yang muncul saat pandemi. Itu baru problem kontainer. Belum lagi ada masalah Rusia vs Ukraina. Perseteruan mereka bisa merembet ke mana-mana. Termasuk ke sektor ekonomi. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: