Dua Bulan Ringkus 46 Bandit

Dua Bulan Ringkus 46 Bandit

SURABAYA sedang darurat pencurian motor (curanmor) dan begal. Itu terbukti dari jumlah penangkapan personel polsek jajaran Polrestabes Surabaya. Sejak Januari hingga Februari, sedikitnya 46 tersangka diamankan.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, jumlah tersangka yang diamankan itu berasal dari 59 kasus. Perinciannya, 37 adalah kasus curanmor dan 22 adalah kasus begal. Para pelaku itu kini diamankan di beberapa polsek jajaran dan Polrestabes Surabaya.

”Ini adalah upaya Polrestabes Surabaya menanggapi laporan masyarakat. Serta keresahan masyarakat. Tidak hanya yang melakukan laporan ke polisi. Ada juga yang melakukan laporan di media cetak maupun radio," kata perwira menengah melati tiga itu kepada awak media kemarin (4/3).

Semua yang dikatakannya itu terjadi di 49 TKP (tempat kejadian perkara). Daerah yang paling sering terjadi curanmor dan begal adalah Jalan Soekarno-Hatta atau yang dikenal Jalan MERR. Sebab, menurutnya, daerah tersebut sepi dan banyak titik gelap.

Selain daerah tersebut, ada daerah lain yang menjadi tempat rawan terjadinya tindak kriminalitas itu. Yakni, wilayah Sukolilo.

"TKP bervariasi. Terutama di titik yang cukup sepi, untuk wilayah seperti Rungkut, Sukolilo, kemarin juga baru terungkap bersama-sama masyarakat,” ungkapnya.

Para pelaku curanmor atau begal biasanya beraksi pukul 03.00 sampai 06.00 dan 09.00 sampai 12.00. Pelaku curanmor –khususnya dalam beraksi– biasanya menggunakan kunci ganda. Atau malah merusak kunci motor dengan kunci T.

"Tindakan para pelaku itu juga banyak terekam CCTV yang terpasang di jalanan. Karena itu, kami bekerja sama dengan pemkot terkait fungsi CCTV," tambahnya. Dari banyaknya kasus yang dapat diungkap, ada satu kasus yang menarik perhatiannya.

Yakni, kasus begal yang melibatkan 12 orang. Saat itu mereka berkonvoi untuk merayakan tahun baru. Sambil melakukan perayaan, mereka mencari target operasi. Setelah mendapatkan sasaran, para pemuda itu langsung menghentikan laju kendaraan korban.

"Para tersangka langsung memukul korban, kemudian merampas sepeda motor dan barang berharga," bebernya.

Dari sejumlah kasus itu, Polrestabes Surabaya telah menyita 32 sepeda motor dan 2 unit mobil. Juga, beberapa laptop dan proyektor hasil pembobolan 10 sekolah di Surabaya. Empat di antaranya terjadi di Sidoarjo. Sisanya di wilayah Surabaya.

Semua barang bukti itu akan diserahkan kembali kepada korban. Termasuk peralatan sekolah yang telah diambil. ”Saya mengimbau agar para pemiliknya dapat mengurus barang-barang ini supaya bisa diambil dan dipergunakan kembali,” ucapnya. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: