Bukti Otentik sebelum Era Digital
Setelah box set sampai di museum dan tercatat dalam buku registrasi, Hengki langsung memutar lagu-lagu hits Chrisye dari album Sabda Alam dan Puspa Indah Taman Hati. ”Suaranya masih jernih sekali. Liriknya mengingatkan masa-masa indah saat kuliah,” ungkapnya.
Tiga hari kemudian, 23 Februari, MMI mendapat sumbangan lagi. Berupa dua buah reel tape player langka. Philips EL3549A/15 dan Philips EL 3586. Dua-duanya adalah reel tape keluaran dekade ’60an. ”Diberi kawan, Edi ’Bata’. Ia pengusaha yang punya toko sepatu. Tinggalnya di daerah Ijen, Malang,” ungkapnya.
Kedua peralatan audio tersebut menjadi peraga fisik sejarah perkembangan teknologi pemutar suara sebelum datangnya era digital. ”Ada nilai penting tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan di balik box set Chrisye dan dua peralatan tersebut,” paparnya.
Kini, siapa saja yang berkunjung ke MMI dapat mengetahui kualitas reel tape tersebut. Meskipun tergolong benda vintage, suaranya masih jernih dan baik.
Baru-baru ini, MMI dan musisi dari Jawa Barat, Erwin Moron, bekerja sama untuk menyusun database musisi Jawa Barat. ”Berapa jumlah musisi di Indonesia? Mungkin tak pernah ada yang menghitung. Namun setelah saya ketemu Kang Erwin, timbul pikiran baru,” ungkapnya.
Erwin, personel Dr. PM itu spontan dan sukarela menawarkan diri sebagai representasi MMI di Jawa Barat. Ia menggalang dukungan dari para seniman musik dari wilayahnya bagi kemajuan MMI.
Berkat perbincangan antara MMI dan Erwin, muncul ide untuk menginventaris koleksi album-album yang tersedia di MMI yang merupakan karya musisi asal Jawa Barat.
Dari rekaman kaset, piringan hitam dan CD tersebut, tercatat ada lebih dari seribu album dengan 400 nama. Baik perorangan maupun grup. ”Musisi Jawa Barat masih belum seluruhnya terinventaris. Banyak album-album yang masih tersimpan di dalam dus,” ungkap Hengki.
Sebagian besar musisi Jawa Barat itu berasal dari Kota Bandung. Sebagian lain berasal dari Bogor, Cimahi, Cirebon, Garut, Sukabumi, Sumedang dan Tasikmalaya. Satu atau dua artis yang berhasil ditemukan fisik rekamannya berasal dari Bekasi, Ciamis, Cianjur, Karawang, Majalengka, Purwakarta, Subang, dan Indramayu. ”Saya masih belum menemukan artis atau grup yang berasal dari Cikarang, Pamanukan, Jatibarang, Kuningan, Malangbong dan beberapa daerah lainnya,” ungkapnya.
Erwin Moron (kiri) yang akan membantu Hengki Herwanto untuk untuk menginventaris koleksi album-album yang tersedia di MMI yang merupakan karya musisi asal Jawa Barat.
Terdapat dua nama yang jumlah albumnya cukup banyak. Keduanya sangat populer yakni Bimbo dari Bandung dan Rhoma Irama dari Tasikmalaya. ”Jumlah pasti album keduanya sedang kami cek. Tapi kira-kira yang tersimpan di MMI masing-masing berjumlah lebih dari lima puluh,” ujarnya.
Rekaman dari musisi-musisi senior Jawa Barat lainnya yang tersimpan di MMI, antara lain: Angklung Pa Daeng, Gugun Gumbira, Titing Jenny, Upit Sarimanah dan lain-lain. Termasuk CD rilisan baru dari grup Saung Angklung Mang Udjo.
Uniknya, terdapat kaset yang dikeluarkan label Yess dengan artis Supeno alias Braga Stone. ”Setahu saya album tersebut adalah adalah satu-satunya album Yess yang berkolaborasi dengan artis dalam negeri. Supeno yang lahir di Medan, dulu menjadi ikon musik di Jalan Braga,” tegasnya. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: