Cinta Ibu Mendamba Perdamaian Dunia
Seniman sekaligus Indonesianis yang tinggal di Moskow, Vladimir Kiri punya cara mengekspresikan keprihatinannya atas tragedi invasi Rusia terhadap Ukraina. Caranya melalui lukisan. Ia berharap perdamaian terwujud di antara keduanya.
Donbass, sebuah kota di timur Ukraina, merupakan wilayah industri terbesar di negara tersebut yang berbatasan langsung dengan Rusia. Kota tersebut pernah mengalami berbagai konflik. Mulai dari operasi anti-teror pemerintah Ukraina, dan yang terbaru, terkena imbas invasi Rusia.
Vlad, seniman sekaligus Indonesianis berasal dari kota tersebut. Sejak invasi Rusia dilancarkan, sebagian keluarganya masih tinggal di Donbass. ”Saya berdoa semoga semuanya baik-baik saja. Saya prihatin dan sangat bersedih. Rasa sakit itu datang kembali setelah saya memendamnya sejak 2014,” ujar Vlad.
Pada 2014, Vlad terkena imbas konflik bersenjata di Donbass. Ia mengenang bahwa saat itu adalah periode terkelam dalam hidupnya. Vlad mengubur dalam-dalam, apa yang disebutnya sebagai rasa sakit itu. Hingga Rusia melancarkan invasi, rasa sakit itu seolah datang kembali.
Sebagai seniman yang terkenal di Rusia karena karakter Indonesia dalam lukisannya, Vlad mengekspresikan kesedihannya lewat karya lukis. Seperti biasa, ia menggunakan figur wayang golek.
Ada sosok tokoh Dewi Kunti yang dikolaborasikan dengan figur ibu dari berbagai kebudayaan. Seperti figur Bunda Maria, yang sedang menggendong Yesus, putranya, juga, figur boneka Mathryoska, khas Rusia, yang bermakna sebagai simbol seorang ibu yang penuh kasih.
Ketiga figur ibu dari berbagai kebudayaan itu digambarkan sedang bersedih. Lukisan itu diberi judul dalam bahasa Indonesia: Cinta Ibu Mendamba Perdamaian Dunia.
Suasana sedih diperkuat dengan pewarnaan latar yang cenderung gelap. Memunculkan nuansa sejarah kuno yang dipenuhi dengan konflik. Sehingga membuat semua orang, khususnya para ibu, hidup dalam kegelisahan.
Lewat lukisan tersebut, Vlad ingin semua orang mengilhami kasih seorang ibu. Termasuk pihak-pihak yang berkonflik saat ini. Jika para pemimpin dunia mau memandang sosok ibu dan memaknai rasa cintanya maka perdamaian akan senantiasa terjaga di seluruh dunia.
Vlad terkesan dengan sosok ibu yang melahirkan dan merawat anaknya. Lewat Cinta Ibu Mendamba Dunia ia prihatin dengan konflik yang hanya menambah penderitaan bagi semua orang. Khususnya para ibu di Ukraina.
”Bagaimana perasaan para penyulut perang ketika mengetahui, bahwa konflik dapat membuat ibu terpisah dengan anak-anaknya? Bagaimana jika itu terjadi pada keluarga mereka?,” tukas pemilik nama asli Volodymyr Kyrychenko itu.
Meski tinggal di Rusia, Vladimir Kiri menyebut dirinya sebagai ”Anak Segala Bangsa”. Ia mencintai semua orang dan bergaul dengan siapa saja, tak peduli ras, warna kulit dan lain-lain. Di tangannya ada Cepot. Tokoh yang membuat Vladimir Kiri tertarik dengan sosoknya yang riang, suka bercanda, mudah bergaul dan tidak punya musuh. Ia juga karakter cinta damai.
Wayang Dewi Kunti yang digambarkannya dalam lukisan tersebut, adalah figur ibu yang dipelajarinya semasa menimba ilmu di Indonesia. Dewi Kunti dalam kisah Mahabharata merupakan sosok penuh kasih yang selalu mengkhawatirkan para Pandawa, putra-putranya. Dia rela berjibaku menembus hutan saat istana kerajaan dibakar oleh musuh, dan selalu menganjurkan agar semua pihak berdamai, demi keutuhan negara.
Begitu pun sosok Maria. Sosok ibu Yesus penuh kasih yang menjadi pelindung umat Katolik di seluruh dunia. Momennya juga tepat, karena pada 2 Maret, umat Katolik menyelenggarakan peribadatan Rabu Abu. Peribadatan yang memiliki ritus khusus, yakni mengoleskan abu pada dahi para jemaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: