RSDL Bangkalan Zero Pasien

RSDL Bangkalan Zero Pasien

TERCATAT 13 pasien telah dirawat di Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan. Terhitung sejak kembali dibuka pada Februari lalu. Kini RSDL di ujung utara Suramadu itu sudah zero pasien.

Zaenal Arifin menjadi satu-satunya pasien terakhir yang dipulangkan kemarin (11/3). Pria asal Pasuruan itu sengaja datang ke RSDL Bangkalan. Ia enggan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Lebih memilih berangkat ke isolasi terpusat sejak terkonfirmasi Covid-19 pada Sabtu (5/3).

”Begitu positif, langsung ke sini, disarankan saudara,” kata lelaki 27 tahun tersebut. Sebab, ia juga baru pertama terpapar Covid-19. Dengan demikian, ia merasa lebih aman apabila menjalani isolasi di RSDL Bangkalan.

Zaenal cuma mengalami gejala ringan. Ia bersyukur mendapat perawatan yang baik selama enam hari. Meski, merasa sepi karena menghuni ruang isolasi seorang diri. Hingga ia di-swab PCR lagi pada hari kelima isolasi. Hasilnya pun negatif. ”Alhamdulillah, esoknya langsung boleh pulang,” ucapnya.

Gelombang ketiga Omicron memang sudah melewati puncaknya. Selama itu, RSDL Bangkalan pun sempat menerima banyak pasien. Tertinggi 74 pasien pada 18 dan 22 Februari.

”Selama reaktivasi, baru hari ini zero pasien,” ungkap Koordinator Pelayanan Medis RSDL Bangkalan dr Christrijogo Sumartono. Namun, zero pasien tidak berarti RSDL Bangkalan tutup. Para tenaga kesehatan tetap disiagakan.

Menurutnya, RSDL Bangkalan bakal tetap dibuka selama pandemi Covid-19. Menunggu instruksi langsung dari gubernur. Artinya, saat ini tetap menerima pasien dari mana pun. Meski, belum ada lagi pasien baru yang terdaftar.

Untuk sementara, masa rehat bakal dimanfaatkan para penyintas Covid-19 yang sudah sembuh. Mereka tetap dimonitor dengan layanan telemedicine secara rutin. Terutama bagi yang punya gejala long Covid-19.

Telemedicine sudah disiapkan, kerja sama dengan beberapa kampus,” tambah Koordinator Relawan Pendamping Radian Jadid. Yakni, kolaborasi antara ITS, UGM, dan Unair. Disediakan sembilan dokter spesialis untuk konsultasi. Para penyintas bisa mengunduh aplikasi tersebut di smartphone masing-masing.

Ia memaparkan, total pasien yang dirawat di RSDL Bangkalan mencapai 901 orang. Itu dihitung sejak awal beroperasi pada Juli tahun lalu. Dari jumlah itu, 825 dinyatakan sembuh, 30 orang dirujuk, dan 44 melanjutkan isoman, dan 2 isoman sejak awal. ”Semuanya sembuh. Tidak ada kejadian kematian sampai saat ini,” ujar mantan koordinator relawan pendamping RSL Indrapura itu. (Mohamad Nur Khotib)

Sumber: