Graha Unesa Ramah Protokol Kesehatan, Siap Jadi Arena Pertandingan

Graha Unesa Ramah Protokol Kesehatan, Siap Jadi Arena Pertandingan

ARENA kejuaraan Disway Open Wushu Championship (DOWC) sudah ditentukan. Panitia dari Harian Disway dan sasana Citra Satria Wushu Indonesia (CSWI) memilih hall di lantai 4 Graha Unesa. Mereka meninjau lokasi, Rabu (9/3).

“Tentu pertimbangannya tetap mengacu pada protokol kesehatan,” ujar Ketua Pelaksana DOWC Doan Widhiandono. Bahwa penyelenggaraan acara harus mengutamakan keselamatan bersama. Mengingat pandemi Covid-19 belum benar-benar usai. Meski kasusnya sudah melandai.

Di sisi lain, Surabaya baru masuk PPKM level 2. Pergelaran kompetisi olahraga pun sudah boleh didatangi penonton. Meski hanya maksimal 75 persen dari kapasitas. Sedangkan kapasitas arena itu mencapai 8.000 orang. Artinya, kejuaraan DOWC bisa ditonton oleh maksimal 6.000 orang.

Hall lantai 4 Graha Unesa itu luasnya sekitar 50 X 40 meter. Sangat ramah dengan penerapan protokol kesehatan. Dipastikan tidak akan terjadi kerumunan. Apalagi arena pertandingan dan tempat penonton dipisahkan.

Penonton wajib menempati tribun di lantai 5. Begitu tiba di lokasi maka langsung diarahkan naik lift ke. Mereka bisa menempati tribun yang tersekat menjadi 5 bagian itu. 

Sehingga area pertandingan di lantai 4 steril dari penonton. Hanya khusus bagi para pemain, pelatih, dan dewan juri. “Semuanya sudah kami tata. Termasuk penonton VIP yang tempatnya nanti di panggung,” jelas Doan.

Menurut salah seorang pendiri sasana CSWI Isidorus Sukarno arena pertandingan kali ini ideal. Baik dari segi tata letak maupun luasnya. “Sebetulnya, kalau dihitung ruangan ini cukup untuk empat karpet. Dan kami kan hanya pakai dua karpet. Jadi lebih dari cukup,” katanya.

Karpet satu seluas 8 x 14 meter dan karpet dua seluas 8 x 18 meter. Dua karpet itu dipisahkan oleh tempat dewan juri di tengah. Setiap karpet dilengkapi dengan dua layar televisi untuk menunjukkan skor pertandingan.

Selain itu, juga disediakan karpet khusus untuk coba lapangan. Namun, letaknya dipisahkan dari area pertandingan. Karpet coba lapangan dan pemanasan berada di lantai 3. Sehingga tidak mengganggu para pemain yang sedang bertanding di lantai 4.

“Di karpet tiga juga disediakan TV,” lanjut Isidorus. Supaya setiap pemain yang sedang pemanasan di karpet tiga tidak menghambat teknis acara. Mereka tetap bisa memantau pertandingan. Begitu jadwal tanding mereka tiba bisa segera menuju lantai 4.

DOWC digelar dua pekan lagi. Diperkirakan, sekitar 500 atlet akan berpartisipasi. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Bali. Isidorus optimistis kuota itu terpenuhi dalam waktu dekat. “Biasanya jelang hari-H banyak yang daftar. Kami masih menunggu,” terangnya. 

Panitia meminta kepada para peserta agar maksimal menyiapkan diri. Terutama disiplin dalam menjaga kondisi fisik hingga hari-H. Mengingat pergelaran DOWC berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

“Apalagi nanti tidak ada tes antigen jelang pertandingan,” jelas Isidorus. Sebab sudah tidak diwajibkan dalam peraturan. Semua orang yang hadir hanya di-screening melalui aplikasi Peduli Lindungi. 

Artinya, panitia hanya mendeteksi status vaksinasi. Karena itu, keamanan semua peserta, pelatih, maupun penonton menjadi tanggung jawab pribadi. ’’Dan saya yakin, peserta dan seluruh pihak yang terlibat akan mampu menjaga kesehatan diri masing-masing,’’ ucap Isidorus. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: