Pakai Juri Kelas Nasional

Pakai Juri Kelas Nasional

SEJUMLAH kejuaraan wushu terpaksa digelar secara virtual selama pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. Dan baru digelar tatap muka pada kejuaraan nasional oleh PB Wushu Indonesia (PBWI) di Jakarta pada Desember tahun lalu. 

Artinya, Kejuaraan Disway Open Wushu Championship (DOWC) menjadi kejuaraan pertama yang digelar tatap muka pada tahun ini. Perhelatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Pengprov Wushu Jawa Timur.

“Kami sudah minta PBWI untuk menugaskan juri. Jadi nanti DOWC, yang diselenggarakan Harian Disway dan sasana Citra Satria Wushu Indonesia (CSWI) akan dipimpin juri kelas nasional,” kata Sekretaris Umum Pengprov Wushu Jatim Ivan Hartono Putra, kemarin (13/3). Begitu juga dengan piagam yang didapatkan oleh para sang juara nanti. Mendapat tanda tangan langsung dari Ketua Umum Pengprov Wushu Jatim. 

Menurutnya, ajang DOWC bisa kembali membangkitkan gairah para atlet. Menjadi semacam titik balik di masa pandemi Covid-19. Kejuaraan wushu yang digelar secara virtual memang kurang memuaskan. Baik bagi para atlet, juri, maupun pencinta wushu. Selain itu, pelaksanaannya pun cukup ribet. Antara juri dan peserta yang berlaga harus terpisah. 

Para peserta bermain di sasana masing-masing. Disiarkan langsung dengan zoom atau disambungkan juga ke YouTube. Sementara juri melakukan penilaian dari tayangan tersebut. Yang juara juga diumumkan lewat virtual.

“Jadi ada banyak pertimbangan khusus kalau digelar secara online,” lanjut Ivan. Kali terakhir digelar pada Oktober tahun lalu. Tepat usai serangan varian Delta gelombang kedua. Meski begitu, antusias peserta tak menurun. Jumlah peserta mencapai sekitar 300 atlet.

Itu membuat Ivan optimistis dengan kejuaraan DWOC 2022. Ia yakin kejuaraan perdana pada tahun ini bisa menyerap lebih banyak peserta. Apalagi, kata Ivan, perkembangan wushu cukup bagus. Dan ia menilai DWOC pun cukup bergengsi. 

“Kejuaraan ini menarik sekali. Karena didukung penuh oleh seorang figur Dahlan Iskan. Kami sangat berterima kasih sudah menggandeng sasana,” ungkapnya. Untuk itu, ia meminta agar panitia pelaksana bekerja keras. Terutama dalam menyiapkan protokol kesehatan (prokes).

Sebab, prokes juga menjadi salah satu faktor penting bagi para orang tua. Agar mereka tidak khawatir mengizinkan anak-anaknya mengikuti kejuaraan secara tatap muka tersebut. Selain itu, ia juga membantu menggencarkan promosi. Agar DWOC 2022 bisa menarik lebih banyak peserta lagi.

Ivan mengatakan bahwa DWOC merupakan kesempatan emas bagi para atlet. Momentum yang bagus untuk mengembalikan semangat, rasa percaya diri dan motivasi. “Jadi ikut saja. Tampillah di banyak kejuaraan. Dengan begitu prestasi akan mengikuti,” jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: