Big Dusta

Big Dusta

Sejarah mengulangi dirinya sendiri dengan berbagai modifikasi. Presiden Soekarno diberhentikan pada 1967, empat tahun setelah MPRS mengangkatnya sebagai presiden seumur hidup pada 1963.

Mungkin Bung Karno tidak sepenuhnya nyaman dengan gagasan presiden seumur hidup karena ia khawatir dicap sebagai diktator. Namun, orang-orang di sekitar Bung Karno berkepentingan agar Soekarno tetap menjadi presiden dan dengan begitu mereka tetap mendapatkan privilese politik.

Kejatuhan Pak Harto juga hanya beberapa bulan setelah pelantikannya sebagai presiden ke-7. Pak Harto juga sudah berkali-kali menyatakan niatnya berhenti. Namun, para pembantunya meyakinkan bahwa rakyat masih menghendaki kepemimpinan Pak Harto berlanjut.

Bung Karno, Pak Harto, dan Jokowi sangat mungkin terikat dalam rantai di dalam gua dan tidak bisa melihat kondisi riil di luar gua. Apa yang dilihatnya hanyalah pantulan cahaya dari luar yang direkayasa.

Big data yang disodorkan Luhut adalah pantulan cahaya itu. Luhut mengaku tidak bohong. Ia tahu sekarang era post-truth. Big data atau big dusta tidak ada bedanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: