UKM Sidoarjo Bisa Naik Kelas Lewat Produk Halal

UKM Sidoarjo Bisa Naik Kelas Lewat Produk Halal

SIDOARJO ingin berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyambut baik program pelatihan Pendamping Produk Halal (PPH) yang diadakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim. Ia meminta ISNU Jatim mendampingi program UKM naik kelas di Sidoarjo.

Menurut Gus Muhdlor, program UMK naik kelas adalah upaya dari Pemkab Sidoarjo untuk meningkatkan daya saing UMK. Di antaranya adalah dengan melakukan digitalisasi, tertib administrasi sehingga mudah bermitra dengan perbankan, kemudahan kepengurusan ijin, serta memiliki label halal.

Tahun lalu, Pemkab Sidoarjo sudah meluncurkan Kurda Sayang  (Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo Yang Gemilang) dengan bunga 3 persen per tahun.  Semua itu, tambahnya, dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan mutu UMK. Termasuk proses sertifikasi.

Gus Muhdlor berharap ISNU tidak hanya berhenti memberikan pelatihan, melainkan juga berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Koperasi untuk ikut mendampingi UMK. Sebab, 37 persen PDRB Sidoarjo berasal dari sektor industri pengolahan. 

“Sebagai kabupaten yang wilayahnya ditempati kawasan industri halal Jawa Timur, kami  berkeinginan agar program halal benar-benar bisa diterapkan dari hulu ke hilir. Sidoarjo sebagai kawasan industri halal seutuh-utuhnya,” imbuh Bupati yang sekaligus direktur Yayasan Bumi Sholawat Progresif ini.

KETUA ISNU Jatim Prof M. Mas'ud Said

Ratusan peserta pelatihan PPH berasal dari Sidoarjo mengikuti pelatihan PPH. Mereka selanjutnya akan diturunkan untuk mendampingi proses sertifikasi produk halal IKM melalui jalur self declare (pernyataan mandiri). Ketua ISNU Jatim  Prof M. Mas’ud Said mengatakan, hidup halal yang dimaksud adalah memastikan bahwa produk makanan dan barang-barang lain yang bersentuhan langsung dengan aktivitas sehari-hari dipastikan halal.

 "Jika semuanya sudah dipastikan halal, maka percepatan Indonesia menjadi pusat halal pada tahun 2027 segera tercapai. Kalau kita hidup, memiliki rizky, bergaul, dan bekerja secara halal maka negara kita akan sejahtera dan duniapun akan sejahtera", paparnya. (*)

 

Sumber: