Dikepung Barang Impor, kok Angel Tuturane
Bagaimana kalau talinya putus? ”Teknologi ini sudah digunakan 16 tahun zero accident. Semua gambar teknis hingga perhitungan struktur dibuat sesuai German Norm DIN 4112 dan telah diuji TÜV SÜD.”
Gampangnya, impor dari Belgia, tapi teknologi Jerman. Dijamin aman. Pengunjung antre.
Restoran serupa pernah ada di Yogyakarta. Tepatnya di Pantai Nguluran, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Namanya Ngopi in the Sky. Ada sejak akhir tahun lalu.
Rangkaian besi sebagai lantai, bersama manusianya yang ngopi, ditarik ke angkasa oleh mobil crane. Mobil proyek. Krekek... krekek... setinggi sekitar 10 meter. Ini asli produk dalam negeri. Maka, tarikannya bunyi seperti tokek itu.
Kamis, 6 Januari 2022, atau setelah beberapa hari beroperasi, Ngopi in the Sky ditutup Pemda DIY. Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji kepada pers mengatakan:
”Bahaya. Tidak terjamin keamanannya. Sertifikasi keselamatan pengunjung harus terjamin. Makanya, harus ditutup.”
Seumpama Jokowi tahu, ada restoran teknologi impor, entah bagaimana reaksinya. Sebab, harga makanan di LITS Jakarta pasti including impor Belgia dan teknologi Jerman.
Berarti, terjadi capital outflow. Dari Indonesia ke Belgia dan Jerman. Negara miskin membayari negara kaya.
Kecuali, restoran di Yogyakarta itu. Dikerek mobil proyek. Lengkap dengan bunyi tokeknya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: