Lima Sasana Bali Siap Raih Prestasi
DISWAY Wushu Open Championship (DOWC) 2022 berhasil menggaet antusiasme yang cukup tinggi. Sebanyak 37 sasana siap menurunkan para atletnya ke gelanggang. Baik dari Jawa Timur, Bali, maupun Jawa Tengah.
Dari Bali ada lima sasana yang bergabung. Yaitu sasana Genta Dewata Tabanan, Sinar Naga, Pengkab Gianyar, UKM Wushu Udayana, dan Patriot Dewata. Mereka berangkat berombongan dengan bus. Dijadwalkan tiba di Surabaya pada 24 Maret pagi nanti.
“Biar kompak, jadi harus bareng. Kalau kompak pasti bisa berprestasi. Rabu malam kami berangkat satu bus bareng,” ujar pendiri sasana Genta Dewata Tabanan Harrys Iswana dengan optimistis saat dikonfirmasi, kemarin (21/3). Ia menyatakan siap memperebutkan juara. Apalagi DOWC 2022 merupakan kejuaraan tatap muka kali pertama yang digelar tahun ini.
Harrys turut menyambut gembira kejuaraan DOWC 2022. Ia merasa senang kejuaraan wushu dapat dihelat secara tatap muka. Sebab, kejuaraan wushu selama pandemi Covid-19 hanya bisa digelar secara virtual.
Menurutnya, pertandingan tatap muka dan virtual punya perbedaan yang sangat kuat. Terutama mengenai emosi para atlet. Pun atmosfer pertandingannya. Semua faktor itu tidak begitu terasa di perhelatan virtual.
Kali terakhir, sasana Genta Dewata Tabanan mengikuti kejuaraan wushu tatap muka pada Desember 2021. Yakni kejuaraan nasional Wushu Indonesia All Games di Jakarta. Hasilnya lumayan. Para atletnya sukses membawa pulang beberapa medali perak dan perunggu.
Ia berharap DOWC bisa digelar rutin setiap tahun. Maklum kejuaraan wushu jarang digelar di Jatim. “Terakhir kami ikut Wali Kota Cup Surabaya 2019. Kemudian pandemi Covid-19, kejuaraannya online semua,” ungkap Harrys.
Kalau bisa, imbuhnya, skala DOWC ditingkatkan ke nasional. Biar bisa masuk agenda rutin PB Wushu Indonesia. Peserta dan sasana yang daftar pun bisa lebih ramai lagi. Apalagi itu didukung oleh venue acara yang epik.
Ia menilai Graha Unesa sangat layak menjadi ajang kejuaraan nasional. Bisa bikin pertandingan lebih greget. Setiap pelatih dan atlet pun tentu merasa bangga bertanding di venue yang megah itu.
“Venue menjadi faktor yang sangat menentukan. Makin wah makin gede gengsinya. Apalagi kalau ada hadiah. Tak perlu besar. Saya yakin anak-anak tambah semangat,” ucapnya.
Meski begitu, Harrys tak menilai sebelah mata kejuaraan wushu virtual yang digelar selama pandemi Covid-19. Sebab, itu bisa menjaga semangat para anak didiknya. Sehingga kegiatan tak sampai non-aktif.
“Kalau nggak ada kejuaraan ya nggak semangat anak-anak,” terangnya lantas tertawa. Untuk DOWC 2022, ia pun menurunkan 13 atletnya. Latihan sudah lama dilakukan sejak mendengar kabar akan ada event di Jatim.
Bahkan, Harrys mendatangkan pelatih khusus dari Jawa Timur. Untuk memoles para atletnya. Terutama untuk kelas senior, junior A, B, dan C kategori Taolu. “Kita tetap latihan selama ini. Tentu memperhatikan protokol kesehatan juga,” ungkapnya.
Para atlet Sasana Sinar Naga Denpasar yang siap bertanding pada Disway Open Wushu Championship 2022.
(Foto: Sasana Sinar Naga untuk Harian Disway)
Sasana Sinar Naga dari Denpasar juga menurunkan 13 atletnya. Yakni untuk ikut di kelas junior A, B, dan C. Latihan pun dikhususkan untuk memantapkan fisik dan kerapian jurus-jurus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: