Disawer, Cak Sapari Ucap Terima Kasih

Disawer, Cak Sapari Ucap Terima Kasih

Robets Bayoned (kiri) memerankan Kartolo dalam pertunjukan Ludrukan Charity oleh The Luntas.-Guruh Dimas Nugraha-

Surabaya bergerak untuk maestro Ludruk Cak Sapari sedang terbaring sakit. Beberapa seniman menggelar charity. Termasuk grup Ludruk The Luntas dan komunitas CAK. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turun tangan dengan menerjunkan ambulans dan mengirim Cak Sapari ke RSUD Soewandhi.

 

Keranjang bambu besar diletakkan di sudut panggung pementasan Ludruk The Luntas. Di akhir acara Ludruk charity, Robets Bayoned, punggawa The Luntas itu, puas.

 

Air matanya menetes setelah dua jam lebih menebar tawa ke ratusan pengunjung yang memadati Warung Mbah Cokro. Dana donasi untuk Cak Sapari mencapai Rp 9 juta.

 

Pentas berjudul Jas Ontang-Anting, pada Sabtu, 18 Juni 2022 itu, ”Saweran yang dikumpulkan melalui rekening keluarga mencapai Rp 12 juta. Kami bersyukur, kepedulian itu masih ada. Suroboyo kompak, rek!,” serunya.

 

Demi meraup simpati untuk Cak Sapari, The Luntas menyajikan lakon ternama yang pernah dibawakan oleh Kartolo Cs pada dekade ’80an. Tentang tipu daya Kartolo yang meminjam jaket pada kawannya yang digadaikan.

 

Pemeran Kartolo dalam pertunjukan The Luntas diperankan oleh Robets. Sedangkan tokoh lain seperti Sapari diperankan oleh Ipul Bayoned. Hanya tokoh Slamet yang tidak ada dalam lakon itu. tokoh pemilik jas yang ditipu Kartolo digantikan tokoh Sapari.

 

Pementasan dibuka oleh aktor Kartolo dan Sapari yang ribut soal jas. Tahu Sapari mengenakan jas, Kartolo meminjamnya. Padahal, jas itu akan digunakannya untuk mendatangi hajatan. ”Aku nyelang jasmu sediluk. Aku kate ketemu wong pangkat. Ngkok jas’e jupukken nang Sokran,” ujar Kartolo. 

 

Ia meminta jas Sapari untuk dibawa bertemu orang berpangkat. Nanti, Sapari bisa mengambil jasnya di tempat Sokran. Demikian maksudnya.  ”Lho, koen iku nyelang jasku tapi aku mbok kongkon njupuk nang Sokran. Aku gak gelem,” ujar Sapari. 

 

Ia menolak karena Kartolo yang meminjam jas, namun dirinya yang disuruh mengambil ke tempat Sokran. Kartolo mengancam. Jika Sapari tak meminjamkan jas, maka ia akan bergulung-gulung di tanah. Dengan berat hati, akhirnya Sapari meluluskan permintaan Kartolo.

 

Setelah dapat pinjaman, Kartolo pergi ke rumah Sokran untuk meminta uang. Sokran memberikan uangnya, setelah menyetujui syarat dari Kartolo. ”Jasmu tak cekel, koen tak ke’i duit. Ngono yo?,” tanya Sokran. Ia setuju memegang jas Kartolo lalu memberinya uang. Setelah diberi uang, Kartolo pergi.

 

Kejadian itu membuat Sapari dimarahi istrinya, Kastini. Sebab jas yang dipinjam Kartolo adalah jas mahal. Ia lalu mendatangi rumah Sokran untuk mengambil jas itu. Tentu Sokran menolak dan meminta uang yang diberikannya pada Kartolo dikembalikan.

 

Saat Kartolo datang, suasana bertambah rumit. ”Ngene lho, Cak Sokran. Aku gak nyilih duitmu. Tapi njaluk duitmu. Aku mbok ke'i duit, jase cekelen,” ujarnya. Ia mengatakan tidak pernah meminjam uang dari Sokran. Ia memintanya saja dengan syarat jas itu dipegang oleh Sokran. 

 

Lha jase wes mbok cekel (jasnya sudah kamu pegang, Red)?,” tanya Kartolo pada Sokran. ”Uwes (sudah, Red),” jawabnya. ”Yo wes nek wes  mbok cekel. Nek wes mari mbok cekel, balekno nang Sapari. Soale iku jase Sapari,” ujar Kartolo.

Maksudnya, ia menyarankan agar Sokran mengembalikan jas tersebut pada Sapari setelah puas memegangnya. Sebab, itu merupakan jas milik Sapari.

Keributan itu mengundang tawa dari semua pengunjung. Saweran pun terus mengalir dari mereka, untuk kesembuhan Sapari. 

Beberapa musisi juga menggalang pentas amal. Komunitas Camp Alumni Kegelapan (CAK), bekerja sama dengan beberapa kelompok lainnya menggelar pementasan musik pada Minggu, 19 Juni 2022. Berlokasi di Kafe Sulthan, Surabaya. Para penampil di antaranya Mr Jack, The Lamkoar, Ningrat serta beberapa penampil dari Istana Karya Difabel.

 

Dartox Wizuray, humas CAK menyatakan bahwa Cak Sapari adalah seniman besar. ”Maka selayaknya penghormatan itu diberikan pada beliau. Yang telah menemani kita dengan karya-karyanya selama bertahun-tahun,” ujarnya. 

 

Sementara Wali Kota Surabaya memberi bantuan ketika mengetahui Cak Sapari sedang sakit. Melalui unggahan Instagram, Eri mengabarkan bahwa Pemkot Surabaya telah mengirimkan ambulans dan tenaga medis untuk menjemput Cak Sapari. ”Kini beliau sedang dalam perawatan di RS Dr Soewandhi. Tim dokter bekerja keras dan memberikan yang terbaik bagi beliau,” tulisnya.

 

Tampak dalam unggahan tersebut seorang tenaga medis sedang memberikan perawatan bagi Cak Sapari saat sedang di kediamannya, di Simomulyo Baru hingga penanganan ketika ia sudah berada di RS. Sebuah ambulans tampak berhenti tepat di depan rumah maestro Ludruk Kartolo Cs itu.

 

Sebelumnya, pihak Kecamatan Sukomanunggal telah memberi bantuan berupa sebuah bed untuk Cak Sapari. Beberapa rekan juga sempat menghadirkan dokter untuk mendiagnosis penyakitnya, dan Cak Sapari memang harus dirawat secara intensif di rumah sakit.

 

Selain karena kekurangan biaya, Cak Sapari selalu menolak ajakan ke rumah sakit. Namun Robets menyebut bahwa keluarga, rekan dan tim medis membujuknya secara halus agar menurut. ”Alhamdullilah kok akhire manut (akhirnya menurut, Red). Wes pokoke (sudah pokoknya, Red) yang terbaik buat Cak Sapari,” ungkap pria 45 tahun itu. 

 

Ia mengatakan bahwa setelah dibujuk, Cak Sapari bersedia dibawa ke RS. Hal itu dikuatkan dengan unggahan reel Facebook Robets pada Minggu, 19 Juni, yang menunjukkan kondisi terbaru Cak Sapari di RS Dr Soewandhi. 

 

Ia terlihat lebih segar dan selalu tersenyum. Lebih baik dari sebelumnya. ”Pakdhe Sapari, niki lare-lare kathah sing mbantu. Njenengan mboten matur suwun, ta? (Pakdhe Sapari, ini anak-anak banyak yang membangu. Anda tidak mengucapkan terima kasih, kah?, Red),” katanya. ”Oiyo, podo-podo (o iya, sama-sama, Red),” jawab Cak Sapari.

 

Robets pun tertawa. Cak Sapari hendak diingatkan untuk berterima kasih, tapi ia malah menjawab sama-sama. ”Waduh, ngeten lho, Pakdhe, njenengan ngomong maturnuwun ten lare-lare (Begini lho Pakde. Anda bilang terima kasih ke anak-anak, Red),” ujar Robets.

 

Ia mengimbau Cak Sapari untuk mengucap terima kasih pada semua pihak. Dengan senyum lebar, Sapari mengucap terima kasih. ”Matur suwun yo dulur-dulur kabeh,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: