Sensasi Tinggal di Kamar Perempuan Penghibur di Moulin Rouge

Sensasi Tinggal di Kamar Perempuan Penghibur di Moulin Rouge

GEMERLAP Moulin Rouge dengan kincir angin raksasanya di kawasan Montmartre, Paris. Pernah dikenal sebagai ikon kawasan lampu merah, salah satu kamar perempuan penghibur di sana kini disewakan untuk umum. -Daniel Alexander Harris -via Architectural Digest

MOULIN ROUGE, sejak 1889, telah menjadi landmark kota Paris. Bentuknya khas. Dengan bangunan berwarna merah, dihiasi lampu-lampu temaram, dan menara tabung yang dilengkapi kincir angin besar.

Dulu, MOULIN ROUGE yang berlokasi di bukit Montmartre itu terkenal sebagai ikon kawasan lampu merah Paris. Itu adalah gedung pertunjukan kabaret. Yang penari-penarinya merangkap sebagai perempuan penghibur. Karena itu, MOULIN ROUGE dilengkapi dengan kamar-kamar untuk layanan prostitusi.  

Kamar yang paling populer, tentu saja, adalah yang di dalam menara kincir. Biasanya dipakai oleh kalangan kelas atas—mulai dari pejabat, saudagar, hingga kalangan bangsawan. Yang dilayani oleh para penghibur kelas atas juga (istilahnya courtesan). Persis seperti yang digambarkan dalam film MOULIN ROUGE!, yang dibintangi oleh Nicole Kidman dan Ewan McGregor.


CANTIKNYA kamar dalam kincir angin yang bisa disewa lewat Airbnb. Interiornya terinspirasi oleh romantisme gaya Belle Epoque. -Daniel Alexander Harris-via Architectural Digest

Nah, kini, tidak harus menjadi bangsawan atau walikota Paris untuk bisa menjajal tidur di kamar dalam kincir angin Moulin Rouge. Kamar tersebut, untuk kali pertama, dibuka untuk umum. Oleh pengelola gedung, ia disewakan melalui Airbnb.  

’’Selama ini, bagian dalam kamar legendaris itu hanya ada dalam imajinasi kalangan rakyat biasa. Kini semua orang bisa menguak rahasia terdalamnya,’’ kata Claudine Van Den Bergh, balerina utama Moulin Rouge kepada Architectural Digest. Dia bertindak sebagai host untuk properti tersebut.


THE HOST, Claudine Van Den Bergh, balerina utama yang bertindak sebagai tuan rumah kamar di Moulin Rouge. -Daniel Alexander Harris-via Architectural Digest

Interior di dalam kincir angin itu telah bertransformasi menjadi kamar tidur indah yang terinspirasi oleh Belle Epoque. Alias Paris pada era 1880an. Dengan ranjang besi tempa berukir, berlapis-lapis kelambu berwarna salem, serta dipenuhi hiasan bunga dan renda. Membawa kita ke romantisme Paris seratus tahun lalu. Ke zaman kejayaan kabaret yang penuh warna.

Seluruh perabotnya tampak vintage. Sebuah meja tua, berisi cermin dan kotak-kotak kayu tempat perhiasan, berdiri di salah satu sisi dinding. Dan di samping tempat tidur terdapat partisi yang menyembunyikan sebuah gantungan baju. Gaun-gaun indah penuh kelip khas penari kabaret tergantung rapi di sana. Benar-benar seperti ’’ruang kerja’’ para courtesan—perempuan penghibur kelas atas.


-Daniel Alexander Harris-via Architectural Digest

Asyiknya lagi, kamar tersebut memiliki akses langsung ke ruang belakang panggung gedung pertunjukan Moulin Rouge. Penyewa Airbnb juga bisa memanfaatkan fasilitas itu.


’’Menonton pertunjukan di Moulin Rouge membawa kita sejenak melarikan diri dari kenyataan,’’ kata Van Den Bergh. ’’Interior yang terinspirasi era Belle Epoque itu bakal membawa pengunjung terbang ke masa-masa ketika kabaret baru lahir,’’ lanjut dia.    

Ngomong-ngomong, berapa harga yang dipatok untuk menginap di kamar istimewa itu? Tidak mahal. Hanya 1 euro saja. Alias Rp 16 ribu. Itu sudah termasuk tiga kali makan dengan menu tradisional Prancis, serta tiket menonton pertunjukan dengan kursi terbaik. Serius semurah itu?


Serius. Memang sangat terjangkau. Tapi ketersediaannya sangat terbatas. Bulan ini, kamar Moulin Rouge hanya available pada 13, 20, dan 27 Juni. Sedangkan jadwal Juli dan Agustus belum diumumkan. Plus, sistemnya, siapa cepat dia dapat. Jadi, kalau tiga tanggal itu sudah full booked, tidak bisa dipesan lagi. Kita harus menunggu entah kapan kamar itu tersedia kembali.  

Tentunya, menginap di Moulin Rouge bakal jadi pengalaman yang seru banget buat traveler. Terutama penyuka kabaret dan film Moulin Rouge!. Siapa tahu, kalau menginap di sana bisa jadi secantik Nicole Kidman… (*)


TERAS PRIVAT di luar kincir angin yang bisa dinikmati penyewa. Tamu bisa menyantap makan malam buatan chef Arnaud Demerville di bawah langit berbintang. -Daniel Alexander Harris-via Architectural Digest


MESIN JAHIT VINTAGE yang berubah fungsi sebagai meja dan tatakan lampu mempercantik kamar di dalam kincir angin. -Daniel Alexander Harris-via Architectural Digest


NAKAS KAYU model lawas dan kursi vintage di samping tempat tidur memperkuat nuansa Paris abad 19-an. -Daniel Alexander Harris-via Architectural Digest

Sumber: architectural digest