Pelukis Prancis Elly Oldman Gelar Karya di Surabaya

Pelukis Prancis Elly Oldman Gelar Karya di Surabaya

Yundanarria, guide IFI memindai karya Elly. Tampak muncul animasi ketika gambar tersebut dipindai. -Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Elly Oldman, perupa asal Prancis, menggelar pameran lukisan di gedung Jayanata Beauty Plaza, Surabaya. Karya hitam-putih berisi rangkaian puzzle gambar, berpadu teknologi augmented reality. 

Institut Francais Indonesia (IFI), bekerja sama dengan Jayanata menggelar pameran lukisan bertajuk La Grande Histoire du dessin sans fin, atau The Great Story of the Infinite Drawing. Berlokasi di ruang Snow White Ballroom, pada Senin, 11 Juli 2022.

Pukul 14.30, sekat pintu ruang Snow White Ballroom dibuka. Terpampang sebuah gambar raksasa setinggi 2,37m x 5,06m. “Karya Elly Oldman, seorang pelukis asal Prancis. Dia membuat karya itu setahun penuh. Sejak 2017 dan selesai pada 2018,” ungkap Pramenda Krishna, Humas IFI. 

Tampak beberapa tamu undangan, seperti Mike Neuber, direktur Wisma Jerman Surabaya, berbincang-bincang dengan Sandra Vivier, direktur IFI. Keduanya mengamati tiap bagian dari karya Elly. 

Pameran dibuka oleh Han Jayanata, konsul kehormatan Prancis di Surabaya. Ia menyebut bahwa pameran tersebut dapat mendekatkan karya dan penikmat, karena memanfaatkan teknologi augmented reality. “Elly adalah salah satu perupa ternama di Prancis. Istimewa sekali kita bisa melihat karyanya dalam pameran ini,” ungkapnya. 

Karya La Grande Histoire du dessin sans fin tercipta berkat ide gila Elly. Usai kecelakaan pada 2017, dia terjebak dalam rutinitas membosankan di kamarnya. “Saat itu Elly melihat instagram yang dapat memuat gambar dalam bentuk pecahan-pecahan. Maksudnya dari unggahan satu ke unggahan lain terpisah dalam tiap bidang. Saat itu dia terpikir untuk melukis,” ujar Krishna. 

Menikmati lukisan Elly seperti menyusuri novel panjang yang tak berkesudahan. Semua gambar dengan segala kerumitannya saling berkaitan. Semua bertema keprihatinan terhadap kondisi lingkungan hidup. 

Pengunjung pun dapat berinteraksi dengan lukisan tersebut menggunakan augmented reality. Namun terlebih dulu harus menginstall aplikasi “Dessin sans fin “. Aplikasi yang diciptakan sendiri oleh Elly. 

Ketika aplikasi tersebut digunakan untuk memindai gambar, maka akan muncul animasi. Seperti ketika memindai sebuah gambar batang kayu dengan lubang di bagian atas yang tertutup sampah kaleng. Ketika dipindai, terdapat animasi yang melontarkan sampah-sampah itu keluar dari lubang kayu. Karena lubang itu telah terbuka, katak-katak yang terperangkap di dalamnya terlihat bermunculan satu per satu. “Wah kataknya muncul,” ujar Pingki Ayako, salah satu pengunjung. 

Begitu pula dengan sudut gambar lainnya. Total terdapat 96 titik pada karya Elly yang dapat dipindai dan memunculkan animasi-animasi unik tentang pemeliharaan lingkungan. 

Di sisi kanan ruangan disediakan buku-buku pop-up tentang dongeng Prancis, serta sudut untuk mewarnai. Beberapa gambar dan peralatan warna disediakan, untuk anak-anak yang ingin mewarnai. Gambar-gambarnya bertema anak-anak dan lingkungan hidup. 

Dua orang anak tampak asyik mewarnai. Yakni Namita Sekar, yang berusia 9 tahun dan Sergey Damian, 6 tahun. Mereka didampingi orang tuanya serta Rossa Mystica, pemandu pameran tersebut. 

Pameran La Grande Histoire du dessin sans fin berlangsung pada 9-20 Juli 2022. Dibuka secara free alias gratis. (Guruh Dimas Nugraha) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: