Harga Sembako Stabil, Pembeli Daging Turun Drastis

 Harga Sembako Stabil, Pembeli Daging Turun Drastis

JERRY SAMBUAGA Wakil Menteri Perdagangan, Berkunjung ke lapak penjual sayur, Jumat 12 Agustus 2022.-Miftakhul Rozaq-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Para pedagang Pasar Genteng Besar menjerit histeris. Sebab, lapak mereka didatangi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, Jumat siang, 12 Agustus 2022. Lapak pertama yang dikunjungi adalah milik Siti Mubarokah.

”Setiap hari naik, Pak,” ucap perempuan 42 tahun tersebut dengan nada agak lesu. Dia sedang mengeluhkan harga telur ayam yang tak stabil. Sebelumnya, harga telur ayam ras hanya Rp 27 ribu per kilogram. Kini naik menjadi Rp 31 ribu per kilogram.

Jerry berdiri di depan lapak Siti. Politikus Golkar itu dikerubungi ibu-ibu pembeli lainnya. Lalu, mereka membeli telur ayam kampung. Harganya stabil. Tidak seperti harga telur ayam ras. Satu kilogram telur ayam kampung masih Rp 25 ribu–Rp 26 ribu.

Wamendag kemudian melanjutkan sidaknya. Memastikan harga barang-barang pokok lainnya. Ia bergeser ke lapak daging sapi milik Siti Nur Fadhila. Lokasinya hanya selisih beberapa gang dari lapak telur.

Harga daging sapi masih stabil setelah turun dari kenaikan saat Lebaran. Kini stagnan Rp 120 ribu per kilogram. ”Harganya kembali normal, tapi sepi,” ucap Fadhila.


Siti Mubarokah, pedagang telur merapikan datangannya, Jumat 12 Agustus 2022-Miftakhul Rozaq-

Ya, penjualan daging sapi turun cukup drastis. Menurut Fadhila, itu akibat virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih marak terjadi. Karena itu, sebagian besar masyarakat enggan mengonsumsi daging.

Pembeli paling banyak dari kalangan pedagang makanan dari daging sapi olahan. Misalnya, tukang bakso dan warung makan yang menyajikan menu rendang. Sebaliknya, pembeli dari kalangan rumah tangga sudah jarang.

”Banyak yang masih takut. Jadi, penjualannya turun,” ungkap pedagang daging sapi berusia 53 tahun itu kepada Jerry. Bahkan, dalam sehari cuma laku 5 kilogram. Padahal, sebelum PMK, rata-rata bisa laku 10–15 kilogram.

Ya, tren kasus PMK di Jawa Timur memang masih ada. Menurut data terakhir, jumlahnya sudah turun signifikan. Jika sebelumnya bisa tembus 6.000 kasus per hari, kini sudah 1.000 kasus per hari.    

Namun, fakta itu rupanya belum berdampak langsung ke pasar. Masyarakat masih ragu untuk membeli daging sapi. Itu terbukti dari penjualan daging sapi yang turun di beberapa lapak.

Sementara itu, Jerry juga mengecek harga barang pokok yang sempat naik sejak momen Lebaran lalu. Mulai bawang merah, cabai rawit, cabai merah besar, hingga minyak goreng. 

Maimunah, pemilik lapak lain, mengungkapkan bahwa harga minyak goreng sudah cenderung stabil. Yakni, di harga Rp 13 ribu per liter. Dia juga lega karena minyak goreng sudah tak lagi langka.

”Bersyukur sekali, tidak seperti kemarin susah carinya.” ungkap perempuan 71 tahun itu. Begitu juga dengan harga bawang merah yang sudah turun drastis. Sebelumnya naik hingga Rp 80 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Begitu juga dengan harga cabai rawit. Sebelumnya bisa sampai Rp 100 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 50 ribu per kilogram. ”Kami melihat dan memastikan harga bahan pokok penting mengalami penurunan,” kata Jerry seusai sidak kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: