Nilai Transaksi Digital Indonesia Tembus Rp 476,3 Triliun, Uang Kertas Perlahan Ditinggalkan

Nilai Transaksi Digital Indonesia Tembus Rp 476,3 Triliun, Uang Kertas Perlahan Ditinggalkan

Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan-Website resmi Kementerian Perdagangan RI-

MALANG, HARIAN DISWAY – Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI turut hadir dan menjadi narasumber dalam acara Edukasi Digitalisasi Pasar, Warung, dan UMKM Jawa Timur pada di Malang, Kamis, 9 Maret 2023. Terungkap fakta bahwa transaksi digital Indonesia turus naik. Uang kertas mulai ditinggalkan.

Makin banyak UMKM yang sudah memulai bisnis digital. Pesan makan tak lagi harus datang ke restoran. Bisa pesan dari rumah.

“Digitalisasi UMKM membutuhkan sinergi yang solid dari semua pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta,” terang Jerry, seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan Kemendag RI, ekonomi digital di Indonesia menunjukkan potensi yang besar. Selama 2022, nilai transaksi niaga elektronik di Indonesia mencapai Rp476,3 Triliun. Nilai itu meningkat 18,7 persen dibanding tahun lalu dengan volume 3,48 juta transaksi.

Transaksi menggunakan uang tunai makin terkikis. Hal itu sesuai dengan target Project Garuda Bank Indonesia yang ingin mengurangi transaksi uang kertas.

 


Ketika Wamendag memberikan edukasi mengenai digitalisasi pasar, warung, dan UMKM pada Kamis, 9 Maret 2023--

Sementara itu, jumlah UMKM yang telah terdigitalisasi mengalami peningkatan sebesar 17 persen dari tahun sebelumnya. Saat ini, Menteri Perdagangan mencatat bahwa terdapat 20.997.131 UMKM yang sudah terdigitalisasi.

“Pembayaran nontunai merupakan salah satu bukti konkret penerapan digitalisasi bidang perdagangan di pasar yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan,” tutur Jerry.

Hal ini pun ditunjukkan dari meningkatnya pertumbuhan pedagang daring baru di platform digital sebesar 6 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, nilai penjualan meningkat sebesar 26 persen pada 2022.

“Dengan adanya sejumlah data yang menunjukkan peningkatan, Kemendag akan terus meningkatkan kontribusi perdagangan melalui sistem elektronik. Baik melalui dukungan regulasi maupun pembinaan terhadap pelaku usaha. Dengan harapan, iklim usaha tersebut bisa menumbuhkan UMKM-UMKM baru dan mendukung UMKM-UMKM yang sudah berkembang,” tambahnya. (Umaimah ‘Iffat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: