Semua Polisi Itu Bajingan

Semua Polisi Itu Bajingan

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

Dalam berbagai demo, benturan antara BLM melawan kelompok white supremacy tak terhindarkan. Demonstran tandingan kulit putih itu dengan mencolok membawa senjata api laras pendek dan panjang lengkap dengan peluru dan perlengkapan perang. Dalam beberapa insiden, demonstran kulit hitam luka dan meninggal lantaran ditembak demonstran kulit putih.

Trump kalah dalam pilpres. Namun, ia tidak mengakui kekalahan dan menuduh terjadi banyak kecurangan dalam penghitungan suara. Ketika DPR AS akan melakukan pleno untuk memutuskan pemenang, ribuan pendung Trump membuat kegaduhan dengan mengepung dan menyerbu gedung DPR di Capitol Hill.

Gerakan ACAB sudah mulai merembet ke Indonesia. Pada 2018 sekelompok anak muda berpakaian serbahitam menyebut dirinya Anarko-Syndicalism yang menyusup ke demonstrasi buruh dan melakukan corat-coret graffiti ”ACAB”. Fenomena itu sudah muncul di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan beberapa kota lain.

Kasus pembunuhan Brigadir J bisa menjadi pemicu munculnya gerakan ACAB di Indonesia. Implikasi politiknya bisa sangat serius bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pemerintahan Jokowi secara keseluruhan.

Karena itu, Jokowi sampai tiga kali mengingatkan Kapolri supaya menyelesaikan kasus tersebut secara tuntas. Menko Polhukam Mahfud MD nyaris tiap hari berkomentar terhadap update perkembangan kasus itu. Jokowi sadar sepenuhnya bahwa jika kasus tersebut tidak dibongkar secara total, kredibilitas polisi akan rusak dan akan berimbas pada kredibilitas pemerintahan Jokowi.

Polisi akan dipaksa membongkar kasus tersebut sampai tuntas meski itu berarti harus melakukan amputasi dengan memotong banyak jenderal yang terlibat penghapusan jejak pembunuhan. Lebih baik menahan sakit amputasi daripada menahan gelombang gerakan ACAB yang bisa muncul setiap saat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait