Pameran UMKM PPNKRI Trilogi Kebangsaan Dorong UMKM Naik Level

Pameran UMKM PPNKRI Trilogi Kebangsaan Dorong UMKM Naik Level

Indra Winata, ketua panitia Trilogi Kebangsaan sedang berbincang dengan Kartikawati, pemilik tenant Dapur Kartika.--

 

Bertajuk Trilogi Kebangsaan, Persaudaraan Pecinta NKRI (PPNKRI) bersama Pemkot Surabaya melibatkan puluhan UMKM, menyajikan dagangannya di Food Junction, Banjar Sugihan, Tandes, Surabaya. 

Tenda-tenda berwarna merah-putih berjajar di halaman outdoor Food Junction, Surabaya. Beragam sajian dihadirkan, mulai dari tradisional hingga makanan khas ala Korea. 

Tajuk Trilogi Kebangsaan dipilih karena acara yang dimulai pada 15 Agustus 2022 itu merupakan rangkaian pertama dari tiga acara yang diadakan oleh PPNKRI. “Tema besarnya Jas Merah. Pada 20-21 di Food Society ada rangkaian kedua dan ketiga dari Trilogi Kebangsaan,” ungkap Indra Winata, ketua panitia acara tersebut. 

Dalam rangkaian lanjutan, terdapat acara talk show tentang nasionalisme. Menghadirkan narasumber Gus Aan Anshori, tokoh Nahdlatul Ulama dan pengusaha Harjanto Halim. “Jika tidak ada halangan, akan hadir pula Pak Aris Merdeka Sirait dari Komnas Anak. Ada pula talk show tentang Cara Menangkal Hoax oleh Vivid Sambas," ungkapnya. 

Rangkaian tersebut juga dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-77. Pada hari pertama, 15 Agustus, pembukaan acara diramaikan Reog Ponorogo dari kelompok Reog Klampis Ireng, pimpinan Dwi Praptono, dari daerah Klampis, Surabaya. Pada hari ketiga, 17 Agustus, digelar lomba bernyanyi yang diikuti lebih dari 20 peserta remaja. 

Ada pula lomba minum jamu produk Jamu Iboe yang diikuti oleh bapak-bapak. Mereka meminum jamu lewat sedotan. Namun ketika suara musik dangdut terdengar, bapak-bapak itu harus meletakkan sedotannya dan berjoget. 

Dalam kegiatan didukung oleh Pemkot Surabaya, Dyah Katarina dan Wisnu Shakti Buana mengapresiasi keterlibatan UMKM di Surabaya. “Pak Whisnu dan Bu Dyah memberi wejangan pada kami bahwa dalam rangka HUT RI ke-77, keduanya berharap ekonomi semakin membaik pascapandemi. UMKM semakin maju,” terang pria 31 tahun itu. 

Sekitar 20 UMKM hadir meramaikan acara Trilogi Kebangsaan. Tenant Jamu Iboe dan air mineral Cheers berada di barisan depan. Baris selanjutnya diisi oleh tenant-tenant penjual makanan dan minuman. Dari snack hingga makanan berat. Dari tradisional sampai menu ala Korea. 

PPNKRI dibentuk pada Februari 2022. Sebagai organisasi pecinta tanah air yang sebagian besar adalah pengusaha Tionghoa, mereka ingin berkontribusi bagi kelangsungan usaha-usaha kecil dan menengah. “Sejak Februari kami melakukan mentoring dan pembinaan. Membuat event-event untuk mewadahi UMKM dalam berjualan. Kami kerap mengadakan seminar-seminar kebangsaan,” tutur Filipus Herman, Ketua PPNKRI.


Salah satu produk UMKM yang dipajang dalam pameran UMKM Trilogi Kebangsaan yang digagas oleh PPNKRI dan didukung Pemkot Surabaya.-JULIAN ROMADHON/Harian Disway-

Ada dua tujuan Trilogi Kebangsaan. Pertama, agar masyarakat semakin teredukasi dalam informasi. Kedua, memajukan ekonomi lewat UMKM. Soal UMKM, mereka juga menaruh perhatian terhadap persoalan manajemen branding. Didatangkan para akademisi dari UK Petra dan Ubaya untuk melakukan mentoring soal branding. “Branding, packaging adalah unsur marketing yang penting dalam penjualan produk. Kami berharap dengan kegiatan ini, para UMKM bisa naik level,” ungkap Indra. 

Tenant Dapur Kartika yang berada di tengah ruang terbuka, menyajikan produk kuliner pecel porang. Yakni pecel berbumbu khas dari campuran ketela. Kartikawati, pembuatnya, memajang produk pecel porang dalam format kemasan, serta pecel yang dapat dinikmati secara langsung. “Ini bumbu pecel porang yang dapat dipesan dan dimakan di tempat,” ungkapnya. 

Dia menunjukkan wadah bambu berisi bumbu serta sayur-mayur khas masakan pecel. Dia juga mengemas produk kuliner berbahan ketela. Salah satunya stik keju mokaf yang dihargai 35 ribu. “Ada jajan tepung ubi ungu juga. Pokoknya dari bahan umbi-umbian,” ujar perempuan 60 tahun itu. 

Makanan tradisional khas Surabaya juga disajikan dalam kegiatan tersebut. Seperti semanggi, produk tenant Kampung Semanggi. Pemiliknya, Sumini, telah cukup lama mengikuti pembinaan dari Pemkot Surabaya. “Kalau dengan PPNKRI baru saja bergabung dalam acara Trilogi Kebangsaan ini,” ungkapnya. 

Kampung Semanggi telah memiliki sekitar empat cabang. Tersebar di beberapa mall di Surabaya. Semanggi tersebut disajikan dengan tradisional. Masih memakai pincuk atau wadah dari daun pisang dan kerupuk puli. “Satu porsi dapat dua kerupuk. Kalau harganya, satu porsi lima belas ribu rupiah,” ungkapnya. 

Menu angkringan pun ada di acara tersebut. UMKM Warmindo Kebangsaan binaan PPNKRI. Dalam tenant tersebut terdapat jajanan ringan seperti sate usus, sate puyuh, sate cecek, sate kerang dan sate ampela. 

Tenant Ny Yulianti menyajikan serabi, makanan khas Solo. Untuk minuman, terdapat tenant Cendol Dawet yang menyajikan aneka variasi minuman dawet. Salah satunya adalah dawet rasa durian. 

Selain mewadahi UMKM, acara itu bertujuan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan. “Kecintaan kami terhadap NKRI dilakukan dengan berbagai cara. Yang jelas edukatif dan kreatif. Acara ini secara konsisten akan kami adakan setiap tahun. Tentunya dengan semangat cinta tanah air. Narasi kebangsaan,” pungkas Indra. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: