Cheon Dibuka, Pengunjung Memburu Corn Dog Rp2 Ribu

Cheon Dibuka, Pengunjung Memburu Corn Dog Rp2 Ribu

Kesibukan memasak aneka makanan Korea yang kian diminati masyarakat.--

Segala hal tentang Korea Selatan makin tren. Mulai seni-budaya hingga kuliner. Baik sajian berat sampai makanan ringan ala street food. Seperti corn dog dan tteokbokki. Tak heran bila saat launching tenant baru di Tunjungan Plaza, antrean panjang terjadi di Cheon.

Bagaimena enggak diserbu. Seporsi corn dog dijual hanya dengan harga Rp2 ribu saja. Sekitar lima staf Cheon terlihat sibuk memasak. Mereka mengawali dengan menusuk sosis dengan batang bambu. Kemudian diolesi dengan adonan mozarella.
Cheon yang baru hadir di Tunjungan Plaza langsung diserbu pengunjung yang rela antre. -JULIAN ROMADHON/Harian Disway-

Diputar-putar hingga semua adonan menyelimuti sosis tersebut. Lantas diuleni dalam adonan tepung, kemudian dimasukkan dalam panci penggorengan. ”Menu utama kami memang corn dog. Makanan street food ala Korea. Ada yang membedakan antara produk kami dengan produk corn dog lain," ujar Kurnia Suriaatmadja, General Manager Cheon Surabaya.

Para staf yang melayani itu yang mengenakan pakaian hanbok, pakaian tradisional Korea Selatan. Mereka membuat corn dog yang paling diminati. 

Makanan yang cenderung dominan pelapisnya yakni dari bahan tepung dan mozarella. Tapi sosisnya kecil. Berbeda dengan produk corn dog milik Cheon. Posturnya seimbang. Sosisnya berukuran besar, adonan pelapisnya pun tebal.

Tiap corn dog dibungkus dalam kemasan persegi panjang. Terdapat dua varian rasa, manis dan asin. ”Untuk varian manis, yang paling digemari adalah mozarella. Sedangkan varian asin, menu mozarella choco banyak disukai," ujar Gracezelda Vivian, salah seorang owner Cheon.

Pilihan saus beragam. Seperti mayonaise, chili, tomat, honey mustard, barbeque, korean sugar, dan sebagainya. Bagi yang suka pedas, bisa memilih saus chili. Saus tersebut merepresentasikan rasa dari menu Korea. Sebab, sebagian besar identik dengan rasa pedas. Cuaca di Korea yang cenderung dingin, membuat masyarakat setempat menggemari rasa pedas sebagai penghangat tubuh. 

Namun rasa pedas menu Korea berbeda dengan menu Nusantara. Pedasnya cukup menyengat. Sedangkan di Indonesia, rasa pedasnya berbaur dengan bumbu-bumbu lain. Sehingga cukup soft dan nikmat. Cheon menyadari hal tersebut. Lidah orang Indonesia tak semua cocok dengan rasa asli menu Korea. "Maka ketika memutuskan membuka tenant kuliner Korea di Indonesia, kami bekerja sama dengan chef Korea Selatan. Berdiskusi tentang penyesuaian rasa dan sebagainya," ujarnya.

Pihak Cheon pun telah memiliki lisensi penjualan produk dari negara Ginseng. Yakni dari Kota Hong Dae. "Resep corn dog dan menu baru kami, tteokbokki, diambil dari resep asli dari kota tersebut," ungkapnya. 

Seporsi variasi manis, sosis mozarella, nikmat dimakan ketika hangat. Saat kotak dibuka, muncul asap tipis bekas penggorengan dari sosis tersebut. Asap itu mengikat pandangan sekaligus isi pikiran. Efeknya membangkitkan rasa lapar. Ukurannya memang besar. 

Ketika digigit, cukup crunchy. Renyah, berpadu dengan lembutnya keju mozarella. Kemudian ditambah dengan rasa sosis. Karena paduan tepung dan bumbu-bumbu lain, serta unsur keju tersebut, rasa sosis tak begitu kuat. Menyatu dengan semua unsur tersebut. 

Corn dog lain, biasanya bumbu pelapis hanya berfungsi sekadar memenuhi unsur renyah dan lembut. Sedangkan yang dominan adalah rasa sosisnya saja. Jadi jika menikmati corn dog di luar, rasanya sama seperti makan sosis biasa. Hanya sedikit rasa renyah dan lembut tapi tak mengalahkan kuatnya rasa sosis.

Produk corn dog milik Cheon dapat menyatu dengan semua bumbu. Rasanya berbeda dan cukup lezat. Seporsi corn dog bisa membuat kenyang. Berbeda dengan corn dog lain yang sekadar untuk cemilan pengganjal lapar.
Staf Cheon yang melayani pembeli mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea Selatan. Tampak di tangannya, corn dog yang paling diminati.

Tteokbokki sebagai menu baru Cheon, terbungkus dalam wadah mangkuk plastik berwarna kuning. Saus gochujang merah dengan taburan biji wijen, membias di balik tutup plastik bening. Makanan itu bisa disantap di rumah. Jika dingin, cukup dihangatkan dalam microwave bersuhu 180 derajat celcius selama dua menit. Setelah itu siap disantap.

Sumber: