Dewi Susilo Budihardjo Wakil Tionghoa di Perempuan Indonesia Berkebaya Pengawal Bendera Pusaka

Dewi Susilo Budihardjo Wakil Tionghoa di Perempuan Indonesia Berkebaya Pengawal Bendera Pusaka

Dewi Susilo Budihardjo terpilih sebagai Perempuan Berkebaya yang mengawal Bendera Pusaka dari Monas ke Istana Merdeka mewakili Etnis Tionghoa, 17 Agustus 2022.-Dok. Pribadi-

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Barisan perempuan berkebaya mengawal Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dibawa dengan kereta kencana. Mereka berjalan dari Museum Monas menuju Istana Merdeka dalam peringatan Kemerdekaan RI ke 77, 17 Agustus 2022 lalu. 

Sosok ibu tergambar dari sosok mereka. Ibu yang ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa. Sebagaimana Ibu Pertiwi dalam mengasuh Indonesia.

Aneka ragam kebaya menunjukkan betapa kayanya budaya Nusantara. Sudah seharusnya sebagai perempuan Indonesia, bangga memakaian busana tradisional itu.

Aktivis perlindungan anak Dewi Susilo Budihardjo  adalah salah satu perempuan berkebaya itu. Berkat kerja kerasnya dalam mempertahankan hak anak dan perempuan, WKU Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Departemen Peranan Perempuan itu terpilih sebagai salah satu dari 18 peserta Barisan Perempuan Berkebaya, pengawal Bendera Pusaka.


Sebanyak 18 Perempuan Berkebaya dari berbagai etnis berfoto di depan Monas.-Dok Pribadi-

“Saya terpilih mewakili Perempuan Tionghoa dalam kiprah kemanusiaan dan kemasyarakatan saya di Jawa Tengah selama ini, baik lewat Yayasan saya pribadi, Yayasan Berkat Bagi Bangsa maupun lewat kiprah saya lewat beberapa organisasi, dimana salah satunya lewat PSMTI,” tuturnya.

Dedikasinya begitu besar terhadap bangsa Indonesia. Nyatanya mantan model cantik ini merasa sangat bangga bisa turut menjadi bagian yang dipercaya dalam memeriahkan Kemerdekaan Indonesia di usia yang ke-77.

Semangat nasionalisme sosok Dewi Susilo sudah terbentuk sejak kecil. Dirinya sempat mengalami diskriminasi, diberi julukan ‘Cina’ saat bermain oleh teman sebayanya.


WKU PSMTI Dept. Peranan Perempuan Dewi Susilo Budihardjo.-Dok Pribadi-

Panggilan rasis itu pun tidak membuatnya menyerah akan kecintaan dirinya pada Indonesia. Orang tuanya selalu menekankan, Tionghoa, Jawa, Sunda, Bugis, Papua, Melayu, Madura, Dayak, atau suku manapun adalah sama. Semuanya Indonesia.

Diketahui, WKU PSMTI Dept. Humas dan Media Rudi Rusdiah juga mendapat undangan untuk meliput acara Detik-detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Merdeka secara online dan acara Penurunan Bendera secara langsung di Istana Merdeka. (*)

 

Sumber: