Tidak Dipanggang, Kue Bulan Pertama Berbalut Salju Lebih Sehat

Tidak Dipanggang, Kue Bulan Pertama Berbalut Salju Lebih Sehat

Aneka kue bulan termasuk yang panggang dan tidak dipanggang dari The Westin Surabaya untuk menandai Festival Pertengahan Musim Gugur.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tradisi Festival Pertengahan Musim Gugur yang identik dengan kehadiran kue bulan dirayakan oleh The Westin Surabaya dengan Snow Skin yang khas. Kue bulan buatan tim kuliner The Westin Surabaya itu disajikan hingga 10 September 2022 mendatang.

Sejarah tiga ribu tahun yang lalu berlanjut di The Westin Surabaya dengan kehadiran ragam pilihan kue bulan Snow Skin untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur 2022 ini. 

”Inilah debut pertama kali dari tim kami bagi siapa saja yang merayakannya tahun ini,” kata Firman Indra Rusindriansyah, Complex Director of Marketing Communications, The Westin Surabaya and Four Points by Sheraton Surabaya, Pakuwon Indah.

Kemunculannya pun sangat berbeda. Biasanya kue bulan yang menandai perayaan pada hari ke-15 bulan ke-8 tahun tersebut itu dibuat dengan rasa manis dan padat dengan beragam pilihan isian lezat. Seperti pasta kacang merah, wijen, atau biji teratai, yang dipanggang dengan cara tradisional. 

Bagian atasnya biasanya juga terdapat ukiran timbul dengan pola khusus sebagai simbol sentimen keberuntungan, seperti umur panjang dan harmoni. Isiannya sering ditambahkan dengan sebutir atau dua butir kuning telur bebek asin utuh yang melambangkan bulan purnama.

Namun tidak seperti kue bulan tradisional pada umumnya, kue bulan Snow Skin The Westin Surabaya tidaklah dipanggang sebagaimana yang berasal dari Hong Kong pada 1960-an. Itu dilakukan sebagai alternatif yang lebih sehat. 

Yang membedakan lagi, kue bulan Snow Skin mengandung bahan-bahan yang rendah gula sehingga menjadi alternatif menu pilihan eat well yang makin lebih sehat. 

”Namun meski disajikan dengan kreasi yang berbeda, kue bulan Snow Skin tidak melepas tradisi dan makna kekeluargaan, cinta, serta indahnya rasa berbagi dalam perayaan festival ini,” tegasnya. 

Kue bulan berbalut salju pertama di The Westin Surabaya ini memang dihadirkan untuk memadukan tradisi dan inovasi kuliner yang bermakna. ”Rasanya mewakili kenangan masa kecil siapa saja dan makna berkumpul bersama teman dan keluarga sepanjang tahun,” Twedi Martatna, Complex Director of Culinary The Westin Surabaya and Four Points by Sheraton Surabaya, Pakuwon Indah.

Bahkan tradisinya dipertahankan dalam urusan rasa dan aroma buah jeruk yang diberikan oleh nenek atau pada gigitan roti puding pertama saat dirinya masih kecil. ”Buat saya setiap varian rasa dibuat untuk memanjakan indera dan membantu menghidupkan kembali kenangan-kenangan indah itu,” katanya.

Ditambahkan oleh Tessa Zelyana Hidayat, Complex Assistant Marketing Communications Manager, The Westin Surabaya and Four Points by Sheraton Surabaya, Pakuwon Indah, varian rasa kue bulan Snow Skin itu terdiri dari nama-nama yang khas seperti Bamboo Charcoal & Golden Naiwong Custard, Peach Blossom, Mandarin Orange, Japanese Matcha, dan Red Strawberry.
Kue bulan Snow Skin yang disajikan dengan nama-nama yang khas seperti Bamboo Charcoal & Golden Naiwong Custard, Peach Blossom, Mandarin Orange, Japanese Matcha, dan Red Strawberry.

Disediakan pula kue bulan klasik panggang dengan sentuhan citarasa khas Asia Tenggara yakni pandan. Varian rasa kue bulan klasik panggang itu bisa memilih White Lotus, White Lotus with Egg Yolk, Green Tea, dan Pandan and Red Bean.

Satu lagi, ada kue bulan Mooncake White Lotus. Sebuah representasi klasik kue bulan dari Tiongkok yang menjadi salah satu pilihan paling favorit dan populer selama ini. 
Untuk dijadikan hantaran kepada siapa pun, tetap ada kue bulan klasik yaitu Mooncake White Lotus panggang dengan atau tanpa tambahan kuning telur.

Bahan-bahannya sangat sehat seperti dari pasta biji teratai putih, biji melon, sirup emas, dan minyak kacang sangat cocok bagi pecinta rasa tradisional. ”Untuk dijadikan hantaran kepada siapa pun, bisa dipilih variasi penyajian Mooncake White Lotus panggang dengan atau tanpa tambahan kuning telur,” katanya.

Sumber: