Royal Regantris Hospitality-The Luntas Indonesia Pentaskan Ludruk Opera Sam Pek Eng Tay

”Sebelum memulai pelajaran, mari kita berdoa menurut kecepatan masing-masing," pinta guru Huang. ”Lho, kok kecepatan, guru?,” tanya seorang siswa. ”Eh, peraturan diingat lagi. Guru tidak boleh salah,” jawabnya.

Setelah berdoa dengan sangat cepat, guru Huang membacakan absen siswa. ”Yang saya panggil, angkat tangan. Kardi! Mana Kardi? Tidak ada? Sutrisno! Tidak ada? Bakir? Mana kok ndak ada semua gini?,” protesnya.

Rupanya, guru Huang salah membaca daftar absen. Yang ia baca adalah absensi murid pengajian. Bukan murid Regantris High School. Hahaha. 

Di sekolah, Sam Pek dan Eng Tay berkawan akrab. Bahkan diam-diam Eng Tay mencintai Sam Pek. Di sebuah taman, Eng Tay untuk menyatakan cintanya. Sekaligus berterus terang bahwa dirinya perempuan. Cinta itu berbalas. 

Tiba-tiba pembantu orang tuanya, Linche, datang dan mengabarkan bahwa papa Eng Tay sakit keras. Eng Tay harus segera pulang. Tapi sesampainya di rumah, rupanya kabar itu bohong. Papanya masih sehat. Eng Tay sengaja disuruh pulang untuk dinikahkan dengan putera Panglima Liong.

Eng Tay menolak perjodohan itu. Apalagi anak Panglima Liong latah luar biasa dan terus bergerak ke segala arah. Eng Tay protes tapi tak berdaya. Diam-diam pada suatu malam ia menemui Sam Pek. Kekasihnya bersedih mendengar rencana itu. Ia tak tahu harus berbuat apa.

Adegan pertemuan mereka selanjutnya berakhir tragis. Diam-diam Eng Tay menemui Sam Pek. Memberinya kenang-kenangan berupa tusuk konde. Setelah Eng Tay pergi, nahas, prajurit Panglima Liong menangkap Sam Pek dan menghajarnya. 
Gus Syarudin yang diperankan Robets bertengkar dengan Pesulap Marah yang diperankan Ipul, ketika berusaha merawat Sam Pek.

Sam Pek sekarat. Ia coba disembuhkan oleh Gus Syarudin yang diperankan Robets. Namun ditolak oleh Ipul Bayonet yang datang sebagai pesulap merah yang berambut merah. Tampaknya Ipul memarodikan selebritas pesulap merah. 

Karena Ipul dan Robets sibuk berdebat, nyawa Sam Pek tak tertolong. Sebelum meninggal, Sampek berpesan kepada ibunya untuk menancapkan tusuk konde di pusaranya.

Pada hari pernikahan, Eng Tay sedih. Dia meminta kepada para pengiring agar melakukan arak-arakan melewati kuburan. Tapi sampai di kuburan, Eng Tay malah bunuh diri di makam Sam Pek. 

Suasana berubah haru. Tapi tetap diselingi canda tawa melihat tingkah Tito Latah yang jenaka.

Menurut, Sekar mementaskan ludruk tak hanya dilakukan Royal Regantris Hospitality sekal ini. Namun berkelanjutan. Sementara memang masih ludruk. Doakan semoga bisa mementaskannya rutin setiap bulan di hotel kami,” tegas Sekar. (*)

Sumber: