Gorby

Gorby

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

Ketika diangkat sebagai kepala negara USSR pada 1988, Gorby sudah melihat tanda-tanda pengeroposan yang mengkhawatirkan. Perlombaan senjata dalam Perang Dingin membuat ekonomi Uni Soviet terkuras habis. Sistem birokrasi komunis yang rigid dan tertutup menyebabkan inefisiensi dan pemborosan yang membuat produktivitas anjlok.

Sistem itu terbukti sangat membebani keuangan Uni Soviet. Ditambah dengan biaya tinggi dari Perang Dingin serta korupsi yang parah di kalangan birokrat, tidak ada pilihan lain bagi Gorby kecuali melakukan reformasi total. Maka, Gorby memperkenalkan program ”glasnost” dan ”perestroika”, keterbukaan dan restrukturisasi.

Dalam sistem komunis yang tertutup, glasnost atau keterbukaan adalah paradoks yang tidak bisa diterima. Bagaimana mungkin sebuah sistem yang tertutup harus dipaksa untuk melakukan keterbukaan yang membawa pada akuntabilitas. 

Dalam sistem komunisme yang kaku dan sentralistis, tidak mungkin dilakukan restrukturisasi karena selama ini ekonomi dijalankan bukan berdasarkan pada profesionalisme, melainkan pada mekanisme partai. Glasnost dan perestroika berarti demokratisasi. Gorby berhati-hati untuk tidak memakai narasi demokratisasi. Meskipun, pada esensinya ia melakukan demokratisasi.

Glasnost dan perestroika membuat Gorby harus membuka pasar internasional dan itu berarti harus berdialog dengan Barat. Maka, Gorby mengadakan berbagai pertemuan dengan para pemimpin Barat seperti dengan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher, dan Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl.

Dialog dengan Barat itu membawa angin demokratisasi yang mengembus ke seluruh penjuru Eropa Timur. Jerman Barat dan Jerman Timur akhirnya bersatu setelah Tembok Berlin runtuh pada 1991. Negara-negara diktator komunis di Eropa Timur berjatuhan, mulai Polandia, Rumania, Cekoslowakia, dan menjalar ke semua negara komunis Eropa Timur.

Di dalam negeri, demokratisasi memunculkan tokoh nasionalis radikal Rusia, Boris Yeltsin, yang berani mengumumkan kemerdekaan Rusia dari Union of Soviet Socialist Republics (USSR). Kalangan konservatif komunis dan para jenderal tidak bisa berbuat banyak untuk menghadapi demonstrasi besar-besaran di Rusia. 

Pada 1991 Rusia menyatakan merdeka dari USSR dan pada akhir tahun Gorby menyatakan pengunduran diri. Uni Soviet bubar dan negara-negara anggotanya pun memerdekakan diri. Gorby dipuja-puji sebagai demokrat sejati. Tetapi, di dalam negeri ia dibenci dan dicaci, terutama oleh para komunis konservatif. 

Gorbachev menjadi pemimpin Uni Soviet yang paling dikenal di seluruh dunia. Bahkan, di Indonesia Gorbachev diakui sebagai orang Ciamis. Nama aslinya Cecep Gorbacep. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: