Cheng Yu Pilihan Owner PJM Group Teguh Kinarto: Bai Wen Bu Ru Yi Jian

Cheng Yu Pilihan Owner PJM Group Teguh Kinarto: Bai Wen Bu Ru Yi Jian

Cheng yu Teguh Kinarto--

TIDAK sedikit manusia zaman sekarang yang menganggap diri paling benar meski hanya bermodal "katanya". "Katanya si anu begini." "Katanya si anu begitu." Apalagi kalau si anu dianggap berada dalam satu spektrum. Sudah "no debat", itu.

Mungkin bisa dimaklumi. Sebab, dalam teori psikologi, dikenal istilah "confirmation bias" alias bias konfirmasi. Yaitu, suatu kecenderungan bagi orang-orang untuk mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat atau kepercayaannya serta mengabaikan bukti-bukti yang menyatakan sebaliknya. 

Ada juga yang disebut "motivated reasoning" (penalaran termotivasi). Yakni, mekanisme penalaran yang dilakukan untuk mendukung apa yang sudah diyakini sebagai kebenaran.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Soeharsa Muliabrata: Gao Zhan Yuan Zhu

Atau, dalam bahasa yang lebih gamblang, orang-orang yang demikian ini lebih suka mencari pembenaran ketimbang kebenaran.

Padahal, andai bisa menyaksikannya sendiri, tentu akan bisa lebih menyeluruh dalam menilai sesuatu. Pasalnya, seperti ditulis Ban Gu 班固 dalam Kitab Han shu (汉书) yang diamini Teguh Kinarto, "百闻不如一见" (bǎi wén bù rú yī jiàn): mendengar seratus kali, keabsahannya akan kalah dengan yang melihat langsung meski cuma sekali.

Pun demikian dalam mengelola suatu usaha. Mesti terjun ke lapangan. Agar tahu betul apa yang jadi kebutuhan masyarakat luas.

Begitulah yang dilakukan Teguh sedari muda. Sebelum jadi pengusaha sukses dengan Podo Joyo Masyhur (PJM) Group-nya, ia digodok dengan berjualan kain di pasar. Dari situ, otak bisnis Teguh terus terasah: kepikiran untuk mencoba bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah karena pembayarannya tidak akan nunggak. Dimulai dari mengkreditkan kain dagangannya, lalu berkembang ke kredit motor, dan keperluan lainnya.

Seiring waktu, bisnis Teguh kian membesar. Hingga suatu hari, ia berkesimpulan bahwa Indonesia sangat makmur. Makanan murah meriah. Pabrik pakaian di mana-mana. Sandang dan pangan aman. Tinggal papan yang kurang.

Makanya Teguh memfokuskan diri untuk membangun perusahaan yang bergerak dalam penyediaan hunian yang terjangkau. Dan sukses besar. Sampai sekarang. (*)

 

Sumber: