Rekam Jejak Sketsa; Satu Dasawarsa arsiSKETur Indonesia Konsisten Padukan Arsitektur-Sketsa

Rekam Jejak Sketsa; Satu Dasawarsa arsiSKETur Indonesia Konsisten Padukan Arsitektur-Sketsa

Juddy Prasinto, anggota senior, mewakili arsiSKETur Indonesia, memotong tumpeng diserahkan kepada anggota muda.--

Menurut Sugi, materi yang disampaikan itu sangat bermanfaat utamanya untuk para arsitek pemula yang mulai menekuni dunia sketsa. ”Seperti kami dulu mengawali. Basic memang arsitek. Tapi kalau sudah benar-benar ditekuni, bisa seperti Pak Bing yang objek sketnya sangat luas. Tak hanya bangunan,” ungkap pria 50 tahun itu.
Perupa senior Semarang, Aryo Sunaryo, melihat ujicoba smart board yang dipresentasikan dalam acara. -SUWITO untuk Harian Disway-

Sedangkan Kriswandhono –Tim Kuratorial Museum Kota Lama- memberi masukan yang jitu terkait bentuk, karakteristik, serta sejarah bangunan-bangunan lama. Wawasan itu penting bagi para arsitek yang menekuni sketsa yang hendak fokus dalam objek-objek berbau heritage.

Selain menjadi narasumber, Bing juga didapuk memberikan workshop seni sketsa oleh Bing bersama para senior arsiSKETur. Undangan yang kebanyakan adalah sketser itu dimantapkan lagi dengan cara kerja pembuatan sketsa, seperti teknik tarikan garis, aksen, dan warna. Ia juga memaparkan perjalanan hidupnya sebagai sketser dengan tujuan dapat menginspirasi para member. Bahwa secara keilmuan, antara arsitektur dan seni rupa sangat berdekatan.
Para perupa yang hadir dalam Tasyakuran 10 Tahun arsiSKETur Indonesia. -SUWITO untuk Harian Disway-

Sebagai pendiri, Sugi sangat bangga karena arsiSKETur sejauh ini tetap konsisten mengembangkan sketsa dengan menggabungkan gambar teknik arsitek. Inilah poin yang membedakan dengan komunitas skesta lainnya di Semarang,

Menurutnya, paduan dua prinsip ilmu antara arsitektur dan sketsa -seni rupa- yang dikembangkan arsiSKETur, ternyata menarik. Jika menyeberang ke ranah seni rupa, maka sketser yang semula basic-nya adalah arsitek dituntut merekam kesan secara cepat yang diolah menjadi sketsa. ”Kadang-kadang di situ letak kesulitan kawan-kawan arsitek yang bersketsa. Karena yang dihadapi adalah objek langsung,” ungkapnya.
Markus Sugiarto mewakili tiga founder arsiSKETur mengilas balik perjalanan arsiSKETur.--

Namun perpindahan dari seni arsitektur menuju seni rupa sebenarnya tak butuh waktu lama. Kemampuan dan basic yang menekankan pada visual, membuat kedua bidang keilmuan itu sangat dekat dan sangat mudah ditekuni. ”Awalnya ada kesulitan. Tapi banyak yang sudah menghasilkan karya-karya bagus. Mudah karena masih sama-sama seni rupa kan,” ujarnya.

Ditambahkannya, dulu, gambar teknik rancangan bangunan atau perancangan awal dibuat dengan metode sketsa. Berbeda dengan ilmu arsitektur masa kini yang kerap memanfaatkan teknologi digital. "Kerinduan terhadap gambar manual sering hinggap pada kami, terutama para arsitek-arsitek zaman manual,” ujar Sugi.

Nah kerinduan itu dapat terpuaskan lewat kegiatan bersketsa yang kemudian mengilhaminya dan kawan-kawan mandirikan arsiSKETur. Bisa dalam kegiatan yang rutin atau dalam event tertentu. Yang rutin setiap Sabtu dan Minggu ada Live Sketch yang melatih kemampuan manual kami sekaligus meningkatkan kemampuan bersketsa. 
Anggota arsiSKETur Indonesia bersama semua pendukung acara dan undangan mengabadikan momen dalam Tasyakuran 10 Tahun yang digelar dalam acara Rekam Jejak Sketsa. -SUWITO untuk Harian Disway-

"Menariknya, setiap kali live sketch, aktivitas itu tak hanya dihadiri anggota lho. Tapi berbagai komunitas lain di Semarang guyub bergabung ikut meramaikan. Ada Komunitas Lukis Cat Air (Kolcai), Urban Sketcher, Orat-Oret, Semarang Sketchwalk, dan sebagainya," ujar Sugi.

Dalam Pekan Arsitek Jawa Tengah pada 29 Agustus hingga 3 September, arsiSKETur menggelar pameran karya mahasiswa arsitektur, karya-karya para arsitek di Jawa Tengah, dan lomba sketsa. "Termasuk sketsa kolosal. Diikuti oleh 50 sketser, selama sepekan kami berada di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang untuk bersketsa ria di sana,” ungkapnya.

Ke depan, arsiSKETur siap dengan sejumlah terobosan baru. Di antaranya workshop sketsa dan penguatan platform arsiSKETstore. ”Karya-karya para akan menjadi desain unik penghias barang bernilai guna. Kami perlu menata manajemen dan pemasaran untuk arsiSKETstore,” pungkas Sugi. (Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: