Kya-Kya Dibuka Rutin Tiap Jumat-Sabtu-Minggu

Kya-Kya Dibuka Rutin Tiap Jumat-Sabtu-Minggu

Suasana pembukaan Kya-Kya Reborn, Sabtu, 10 September 2022.-Julian Romadhon/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Eri Cahyadi didampingi Dahlan Iskan, anggota DPRD serta beberapa tokoh Tionghoa, meresmikan Kya-Kya pada Sabtu, 10 September 2022. Acara peresmian itu ditandai dengan pemukulan tambur di atas panggung.

Kya-Kya berhias. Stand makanan dan minuman berjajar dengan desain ala Tiongkok. Lengkap dengan lampion. Sebagian besar memiliki interior bermotif kayu. Makanan dan minuman yang dihidangkan adalah chinese food serta beberapa menu lain seperti menu ala Jepang, maupun menu modern.

Becak-becak hias berjajar di beberapa sudut. Setelah datang dengan diiringi barongsai, Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, rencananya menumpangi salah satu dari becak-becak itu hingga ke gerbang naga sebelah utara. 

Pengunjung mengalir tanpa henti. Memenuhi semua ruas jalan Kya-Kya. Pedagang pun kebanjiran rezeki. "Secara total ada 66 stand milik 30 UMKM lokal yang hari ini berjualan di Kya-Kya," ujar Eri, ketika menyampaikan sambutan di atas panggung. "Kata siapa Surabaya tidak bergerak? Kalau stakeholder bergerak semua, maka ekonominya akan turut bergerak. Seperti malam ini," tambahnya.

Peresmian Kya-Kya ditandai dengan pukulan tambur. Eri bersama istri, Dahlan Iskan, founder Harian Disway, perwakilan anggota DPRD Kota Surabaya serta beberapa tokoh Tionghoa didaulat memukul tambur berkali-kali. Ketika tambur berbunyi, ratusan kembang api meletup di langit. Membentuk citraan semarak dan dentum yang berpacu dengan tambur. 

Para pengunjung menyambut dibukanya kembali Kya-Kya dengan tepuk-tangan meriah. Kelompok-kelompok barongsai kembali beraksi. Dalam kesempatan itu tampil pula pertunjukan dari kelompok kesenian Tiongkok lainnya. Seperti SMP Little Sun School, Surabaya, serta Yayasan Budaya Wijaya Kusuma.

"Kami menampilkan beberapa kesenian. Seperti atraksi wushu, tari Nelayan Da Yu, serta tari Chi Ling. Semua artis adalah binaan sekolah kami," ungkap Yovita Santoso, kepala sekolah SMP Little Sun School. Salah satunya adalah Mirachelle Julasavee, siswi kelas 9 yang tampil dalam fashion show, menggunakan busana Cheongsam.

Usai memberikan sambutan, Eri menyempatkan naik becak, berkeliling mengunjungi beberapa stand kuliner dan berbincang bersama para pedagang. "Nah, jadi kalau mau merasakan masakan-masakan khas Tionghoa, bisa mampir ke kedai-kedai UMKM ini," ungkapnya.

Selain sebagai wisata kuliner dan wisata Pecinan, pengunjung dapat pergi ke Kya-Kya untuk wisata sejarah. "Dengan mengunjungi beberapa kelenteng di sekitar sini, ada juga rumah Abu Han, sebagai wujud budaya Tionghoa di Surabaya. Para wisatawan dapat merasakan cross culture di Kya-Kya ini," terangnya.

Ada pula spot-spot instagramable yang dapat dimanfaatkan pengunjung. Seperti sudut-sudut yang memiliki mural, atau sudut dengan interior khas Tionghoa. Kya-Kya akan dibuka secara rutin setiap Jumat, Sabtu dan Minggu. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: