Little Women: Dongeng Klasik dengan Twist Korea Modern

Little Women menjanjikan thriller dan drama penuh twist dalam dua episode pertamanya. Mengadopsi karakter dari novel klasik Little Women karya Louisa May Alcott, para kreator mengaitkannya dengan misteri pembunuhan dan dana gelap bernilai miliaran won.
---

SURABAYA, Harian Disway - Little Women versi Louisa May Alcott diawali dengan pertunjukan kemiskinan empat gadis March. Ketika Meg March, Jo March, Beth March, dan Amy March merayakan Natal dalam penuh keterbatasan. Alih-alih merana, mereka memanfaatkan apa yang mereka punya—dan bisa—untuk menghantarkan kebahagiaan bagi orang lain.

Little Women versi tvN juga dibuka dengan display kemiskinan tiga bersaudari Oh. Di dalam rumah reyot di sebuah gang kumuh, Oh In-joo (Kim Go-eun), si sulung, dan Oh In-kyung (Nam Ji-hyun) berusaha menghibur adik mereka, Oh In-hye (Park Ji-hoo) yang sedang berulang tahun.

NAM JI-HYUN, si anak kedua, adalah reporter yang memiliki rasa keadilan paling besar di antara tiga bersaudara Oh.-tvN-

Meski gaji mereka juga pas-pasan, kedua kakak itu berupaya membuat surprise bagi si bungsu. Kue tar cantik telah siap sedia. Begitu pula hadiah berupa uang tunai untuk membayar study tour ke Eropa. Sekalipun miskin, mereka ingin, setidaknya dalam momentum spesial seperti ulang tahun, In-hye bisa merasakan kebahagiaan seperti anak-anak lain.

Namun, kebahagiaan tiga bersaudarai itu hancur ketika ibu mereka datang. Tidak seperti Marmee—ibu March bersaudara—yang sangat hangat dan lembut hati, ibu gadis-gadis Oh adalah tukang mengeluh. Saat malam, dia malah kabur dengan membawa uang hadiah In-hye.

Jadilah In-kyung dan In-joo kelabakan mencari uang pengganti untuk membayar biaya study tour si bungsu. Dengan cara mencari pinjaman ke sana kemari. Nah, di tengah kepepet itulah, mereka menemukan rahasia-rahasia besar yang melibatkan mafia-mafia paling mengerikan di Korea.

SI BUNGSU Oh In-hye (Park Ji-hoo) memiliki rencana yang bertentangan dengan kehendak kakak-kakaknya.-tvN-

In-joo, yang bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan, tiba-tiba kehilangan seniornya, Jin Hwa-young, yang bunuh diri. Tak hanya itu, Hwa-young dituduh menggelapkan uang perusahaan sebesar 70 miliar won (sekitar Rp 759 miliar).

Di sisi lain, In-kyung—yang bekerja sebagai reporter televisi berita—mencurigai keterlibatan politisi bernama Park Jae-sang (Um Ki-joon) dalam kematian beberapa korban kasus penipuan yang dilakukan sebuah bank swasta. Bukan kematian biasa. Melainkan bunuh diri. Apakah kasus bunuh diri Hwa-young berhubungan dengan bisnis gelap Park Jae-sang? Mengapa atasan Hwa-young turut dibunuh?

Seru dan Intriguing

Penulis Little Women, Chung Seo-kyung, tidak mau membuang-buang waktu untuk menuju ke pokok masalah. Dalam sekejap, kita sudah tahu akan dibawa ke mana drama ini. Kita sudah tahu, apa yang menunggu penonton pada 10 episode berikutnya.

Asyiknya, pusaran konflik itu disajikan tanpa melupakan pengenalan karakter tiap tokoh. Dan mau tidak mau, positioning tiap tokoh itu mengingatkan kita kepada Little Women versi Louisa May Alcott.

In-joo, si sulung, adalah Meg dalam versi lebih tangguh. Terlihat sekali, sebagai anak sulung, dia berusaha menjadi tulang punggung keluarga. Dia bekerja sangat keras demi membayar utang sang ayah—yang kabur ke Filipina. Dia berusaha kuat di depan adik-adiknya. Meski kadang pertahanannya jebol juga. Seiring waktu, kita akan mendapati bahwa In-joo punya sisi rapuh juga.

INSTING Oh In-joo (kiri) sebagai tulang punggung keuangan keluarga mendorong dia untuk menyelidiki kasus bunuh diri sahabatnya. Dia ditemani oleh akuntan perusahaan, Choi Do-il (Wi Ha-joon). -tvN-

In-kyung, si tengah yang paling tomboi dan alkoholik, adalah cerminan dari Jo March. Dia lebih pemberani dan ceplas-ceplos. Sebagai reporter, dia memiliki insting investigasi dan memegang prinsip keadilan. Sedangkan In-hye, si bungsu yang punya jiwa seni tinggi, adalah gabungan dari Beth dan Amy. Sifat pendiamnya mewarisi Beth. Namun dia ahli melukis seperti Amy.

Ada pula tokoh-tokoh lain yang juga dicomot dari karakter novel Little Women. Misalnya Oh Hae-sook (Kim Mi-sook), bibi tua ketiga gadis Oh, yang kaya raya. Dia paling sayang pada In-kyung. Dan kepingin mewariskan ilmu serta seluruh hartanya kepada si tengah. Persis seperti Bibi March tua yang sangat menyayangi Jo March.

In-kyung juga berteman dekat dengan Ha Jong-ho (Kang Hoon), tetangga sebelah rumah yang kaya raya. Ia hidup bersama kakeknya di sebuah mansion besar. Persis seperti Jo yang bersahabat karib dengan Theodore ’’Laurie’’ Laurence.

Beberapa penonton merasa terganggu dengan pergeseran karakter beberapa tokoh. Misalnya, ibu Oh In-joo yang karakternya jauh sekali dari Marmee. Alih-alih menjadi suporter terbesar bagi anak-anak gadisnya, ibu In-joo justru menjadi villain. Selain itu, musuh anak-anak itu bukanlah sisten dan tatanan masyarakat yang tidak berpihak pada perempuan. Melainkan politisi busuk bernama Park Jae-sang. Duh, malah jadi ingat Penthouse, kan...

SENYUM MANIS Park Jae-sang (Um Ki-joon) tidak dapat menyembunyikan niat jahat dan ambisinya sebagai calon anggota dewan. Ia menjadi villain utama di Little Women. -tvN-

Well, drama Little Women memang bukan adaptasi langsung. Melainkan adaptasi lepas. Kreator hanya mengambil beberapa elemen dari versi novelnya. Soal plot, tentu terserah intepretasi penulis.

Saya tidak tahu, apakah kehidupan pribadi ketiga gadis Oh akan dibuat sama seperti gadis-gadis March di novel Little Women. Kemungkinan besar sih, tidak. Apalagi, sepertinya ketiga gadis Oh harus fokus menghadapi kasus bunuh diri dan penggelapan dana perusahaan yang ada di depan mata. Karena ternyata, pekerjaan, pertemanan, dan lingkungan mereka bertaut erat dengan kasus tersebut.

Ini memang bukan kisah gadis-gadis Amerika di pertengahan abad 18 yang berjuang melawan patriarki. Ini adalah cerita perempuan-perempuan tangguh Korea di masa sekarang. Melawan musuh-musuh yang tak terlihat, tapi tak kalah mengerikan. (*)

Sumber: