Omzet Kian Merosot, Sentra Mebel Bukir Pasuruan Terancam Punah
Pedagang mebel di kawasan Bukir Pasuruan.-Lailiyah Rahmawati/Harian Disway-
PASURUAN, HARIAN DISWAY - Asa sejumlah pedagang mebel di sekitar Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, semakin menipis. Wajah-wajah lesu tampak dari para pedagang, kuli angkut, dan tukang kayu.
Kemerosotan oplah penjualan mebel dirasakan mayoritas pedagang mebel yang berjualan di sepanjang Jalan Urip Sumoharjo hingga Jalan Gatot Subroto itu. "Sangat sepi pembeli. Turun sampai 80 persen omset kami," ujar Ichwan salah satu pedagang.
Ichwan yang sudah berdagang mebel sekitar 20 tahunan itu mengatakan, banyak faktor dari semakin merosotnya jumlah pembeli mebel di kawasan Bukir. Di antaranya, banyaknya penjualan online dengan produk mebel dari Tiongkok.
"Sedangkan seperti saya tidak paham IT. Jelas kalah dengan mereka yang bisa pemasaran online" lanjut Ichwan.
Para pedagang belum pernah mendapat sentuhan bantuan Pemkot Pasuruan. Termasuk pelatihan.
Mereka juga tak tahu caranya menjual barang ke instansi pemerintah. Buta birokrasi. "Masalahnya, kalau dapat pesanan dari pemerintahan itu ribet. Harus punya izin-izin itu. Padahal, kami juga tidak paham bagaimana mengurusnya," ungkap pedagang lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pelatihan marketing pada para pedagang mebel di kawasan Bukir dan sekitarnya. "Ada kok pelatihannya. Pelatihan bagaimana berdagang online,mungkin masih bertahap pendataan pesertanya, " kata Yanuar.
Sepinya omset penjualan mebel ini mengakibatkan banyak pedagang yang beralih profesi. Lambat laun jika tidak segera diselamatkan bukan tidak mungkin kawasan Bukir akan menjadi kenangan sebagai sentra mebel dan ukirannya. (Lailiyah Rahmawati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: