Jawa Tengah Dominasi Medali Emas Sanda

Jawa Tengah Dominasi Medali Emas Sanda

Airlangga Hartarto (tengah) melihat langsung pertandingan sanda antara Jawa Tengah melawan NTB.-ALYARA HANANDA-HARIAN DISWAY-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - DKI Jakarta berhasil merebut gelar juara umum dari Jawa Timur. Sedangkan, Jawa Timur harus puas dengan perolehan Piala Airlangga dan Piala Menpora. Sementara itu, provinsi lain belum bisa tampil menonjol, kecuali Jawa Tengah.

Jateng tampil apik di nomor sanda sejak hari pertama. Bahkan lebih menggila lagi di babak final, Kamis, 22 September 2022. Mereka berhasil meraih 12 emas 11 perak dan 7 perunggu.

Persiapan untuk pertandingan kategori Sanda memang tidak bisa tiba-tiba. Fisik musti prima dan mental harus kuat sebelum terjun ke gelanggang. Hal itulah yang menjadi perhatian tersendiri bagi kontingen Jawa Tengah yang berhasil keluar sebagai juara umum kategori Sanda.

“Kami siapkan atlet cukup lama. Tiap kabupaten juga saling dukung dan support,” ungkap Kepala Pelatih Sanda Jateng Hermansyah Monginsidi. 

Di gelanggang, para atletnya memang tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka memiliki semangat tempur yang tinggi. 


Atlet Wushu Jawa Tengah Ragesta Ganang Pangestu memenangkan pertandingan melawan atlet Jawa Timur M. Rasya Risky Ramadhan di kelas Sanda 60 kilogram junior putra.- Afdholul Arrozy S/Harian Disway-

Pukulan-pukulannya begitu mematikan. Satu, dua pukulan, dan tendangan bisa merobohkan lawan. Tak heran jika di partai final kontingen Jawa tengah mendominasi laga.

Kesuksesan di nomor sanda bakal menjadi modal Jawa Tengah untuk kejuaraan dunia wushu junior di Banten, 2-11 Desember mendatang. “Sangat bangga, junior terus kita dorong untuk ikut kejuaraan dunia,” ungkap Hermansyah. 

Di posisi kedua DKI Jakarta membuntuti. Pada kelas senior 52 kilogram. Riki Aditia dari DKI Jakarta mengalahkan atlet Jateng M. Ridho Ade Zulkarnain. Babak pertama, Ridho hanya diberi skor masing-masing satu poin untuk empat juri dan empat poin di satu juri.

Sementara skor Riki selalu di atas delapan poin. Di babak kedua pun sama. Riki kalah dengan skor yang sama telak. “Atlet sanda kami memang sering berlatih di ajang MMA. Itu kami perbolehkan,” ungkap Sekretaris Umum Pengprov Wushu DKI Jakarta Herman Wijaya, Kamis, 22 September 2022.

Salah satunya, seperti Boston Siagian. Ia menunjukkan powernya di babak final kelas senior 56 kilogram. Membikin KO lawannya, Tedi Turnawan, di ronde pertama.

Namun, total perolehan medali emas DKI Jakarta sebanyak 7 medali. Masih terpaut jauh dengan Jawa Tengah. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: wushu