Vaksin Menginitis Kosong, Jamaah Umrah Berkurang

Vaksin Menginitis Kosong, Jamaah Umrah Berkurang

--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kerajaan Arab Saudi telah memperlonggar syarat umrah sejak Agustus lalu. Yakni tidak diwajibkan menyertakan hasil tes negatif PCR/Antigen. Namun, tetap harus menyertakan kartu kuning bebas meningitis.

Sampai September lalu tidak ada persoalan. Jumlah jamaah umrah dari Indonesia yang berangkat pun masih normal, termasuk dari Surabaya. Pada Agustus mencapai 17.698 orang dan naik menjadi 28.248 orang pada bulan lalu.

"Rata-rata setiap bulan sekitar 20 ribu orang Surabaya yang berangkat," ujar Kabid Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (PIHU) Kemenag Kanwil Jatim Abdul Haris kepada Harian Disway, Senin, 03 Oktober 2022.

Rupanya, jumlah itu akan merosot. Tercatat hanya 9.437 jamaah umrah yang terdaftar hingga kemarin. Kurang dari 50 persen dari jumlah rata-rata per bulan.

Banyak calon jamaah yang terpaksa tidak bisa mendaftar. Sebab, mereka kesulitan mendapat suntikan meningitis. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) pun tak berani menjadwalkan mereka.

"Salah satunya memang dipengaruhi itu. Sebelumnya tidak pernah seperti ini," ujar Haris. Mungkin, imbuhnya, stok vaksin meningitis itu terbengkalai lantaran pemerintah juga fokus menyediakan vaksin Covid-19.

Di sisi lain, Haris memprediksi jumlah jamaah umrah bakal bertambah. Biasanya banyak pengajuan di pertengahan hingga akhir bulan. Tentu setelah berkas mereka lengkap.

Penggunaan vaksin meningitis memang tak hanya untuk jamaah umrah. Melainkan untuk semua orang yang melakukan perjalanan luar negeri. Sehingga butuh jumlah stok yang cukup banyak.

Keterbatasan stok vaksin meningitis itu juga langsung mendapat respons dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia tengah mengupayakan ketersediaannya. Yakni meminta langsung ke Kementerian Kesehatan.

"Sebenarnya, masih ada, tapi jumlahnya tak sebanyak permintaan. Kami tetap menunggu dari pemerintah pusat," katanya. Pemkot Surabaya juga berkoordinasi dengan rumah sakit dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.

Sebab, kata Eri, yang membutuhkan vaksin meningitis di KKP Tanjung Perak itu bukan hanya jamaah umrah dari Surabaya. Tetapi juga dari beberapa daerah di Jawa Timur. "Dengan semua upaya, semoga vaksin meningitis bisa segera terpenuhi," tandasnya.

Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina turut angkat bicara. Hingga kini memang belum ada tambahan stok vaksin yang dikirim dari pusat. Jika nanti sudah datang, maka akan segera didistribusikan ke KKP Kelas I. "Baru nanti bisa dibuka pendaftaran lagi," ungkapnyi.

Sebetulnya, persoalan itu juga mendapat perhatian khusus dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Stok vaksin meningitis memang langka di sejumlah daerah. Akibatnya, banyak jamaah umrah yang gagal berangkat ke Arab Saudi.

Ma'ruf pun tak ingin persoalan itu berlarut. Pemerintah akan segera menyiapkan vaksin meningitis sesuai kebutuhan di setiap daerah. "Masalahnya kan jemaah yang masuk Saudi ada keharusan, kalau ada keharusan berarti harus dimeningitis, kalau tidak, tidak bisa masuk Saudi," katanya saat menghadiri Napak Tilas dan Peringatan Harlah ke -67 Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K- Sarbumusi) di Sidoarjo pada akhir September lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: