Nonton Konser Westlife; Penantian Sylvia Tanumihardja setelah 23 Tahun

Nonton Konser Westlife; Penantian Sylvia Tanumihardja setelah 23 Tahun

Idola saya selama 23 tahun ini akhirnya ada di depan mata. Buat saya, mereka tampak seperti boneka Ken. Tetap enerjik di usia 40-an.--

Tiba-tiba Shane meminta kami menyalakan senter handphone saat encore lagu You Raised Me Up. Saat itulah saya menyaksikan pemandangan indah berupa kerlipan lampu-lampu. Eh di tengah-tengah itu, ada yang membuat saya tersenyum kecil. Sebab terselip army bomb di antara penonton.

Sepanjang konser, vokal Mark, Shane, Kian, dan Nicky terjaga baik. Tetap merdu. Gerakan mereka cukup enerjik. Mereka rajin berpindah ke sepanjang sisi panggung. Memberi kesempatan penonton untuk melihat lebih jelas. 

Ah mereka memang penyanyi yang andal dan hebat.
Penampilan Westlife yang lagu-lagunya saya sukai karena enak didengar seperti Soledad, Seasons in the Sun, My Love, dan Uptown Girl.

Hingga pulang ke hotel, kesan itu terus terbayang. Saya mengingat-ngingat konser yang baru saja lihat sambil memesan bubur ayam dan bubur kacang hijau sebagai makan malam.

Selama menikmatinya, saya dengar lagu-lagu Westlife masih berkumandang di sekitar saya dari video yang terekam handphone para penggemar Westlife.

”Starlight, lighting up the darkest night. Something I can see in your eyes. Keeps me alive tonight. We can all be starlights. Racing at the speed of light. I found you in my darkest time. Now look how we shine so bright.” 

Syairnya seolah menyiratkan harapan. Semoga kehidupan kita semua bisa bersinar seperti bintang di langit. (Oleh Sylvia Tanumihardja: dokter ahli syaraf di RS Immanuel Bandung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: