Umrah dan Kelangkaan Vaksin Meningitis; Harus Segera Produksi Mandiri

Umrah dan Kelangkaan Vaksin Meningitis; Harus Segera Produksi Mandiri

Sayang hingga kini Indonesia belum dapat memproduksi vaksin meningitis secara mandiri. Diharapkan dalam lima tahun ke depan, PT Bio Farma dapat menggandeng perusahaan produsen vaksin asing guna keperluan dalam negeri. --

Tidak dapat dipungkiri sebagai dampak pandemi Covid-19, negara-negara produsen vaksin meningitis masih terkendala dalam produksinya. Fokus perhatian mereka saat itu lebih banyak terbagi pada pengembangan dan produksi vaksin Covid-19. 

Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, para produsen vaksin itu telah dapat memenuhi permintaan vaksin meningitis global. 

Kebijakan Arab Saudi

Hingga akhir Juli 2022, pemerintah negara petrodolar tersebut masih mewajibkan vaksin meningitis bagi semua jamaah haji dan umrah (Hajj and Umrah Health Requirements, The Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia). 

Semua jamaah diwajibkan menyerahkan sertifikat vaksinasi, termasuk di antaranya vaksin meningitis. Disyaratkan menggunakan vaksin meningococcus quadrivalent (ACWY). 

Setidaknya dilakukan sepuluh hari sebelum rencana kedatangannya menunaikan ibadah di Tanah Suci. Jeda waktu ini diperlukan, agar vaksinasi dapat menghasilkan respons imun yang cukup dalam mencegah paparan penyakit. 

Vaksin polisakarida quadrivalent (ACWY), dapat memberikan proteksi selama tiga tahun. Bila vaksinasi terdahulu melebihi jangka waktu tersebut, maka harus dilakukan vaksinasi ulang. 

Di sisi lain respons imun pasca-vaksinasi konyugat quadrivalent (ACWY) dapat bertahan hingga lima tahun. Sesudahnya diperlukan vaksinasi ulang.

Setelah pandemi Covid-19 mereda, minat masyarakat Indonesia menunaikan ibadah haji dan umrah semakin meningkat. Semoga semua pihak dapat mempersiapkan sebaik-baiknya penyelenggaraan haji dan umrah. Termasuk upaya mempersiapkan tingkat kesehatan jamaah yang optimal. (Oleh Ari Baskoro: Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen/KSM Ilmu Penyakit Dalam, FK Unair/RSUD Dr Soetomo Surabaya) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: