Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Direktur RSJ Menur Ingatkan Remaja Makin Rentan Depresi

Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Direktur RSJ Menur Ingatkan Remaja Makin Rentan Depresi

Pasien RSJ Menur saat diperiksa petugas, Senin, 10 Oktober 2022.-Julian Romadhon/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Hari Kesehatan Mental atau Jiwa Sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Pada peringatan tahun ini pemerintah mengusung tema: Pulih Bersama Generasi Sehat Jiwa.

Dalam peringatan tersebut, RS Jiwa Menur Surabaya menggelar serangkaian program dan sosialisasi terkait kesehatan mental, kegiatan itu telah dilakukan sejak pekan lalu. Fokusnya terhadap para remaja. 

Direktur RS Jiwa Menur Vitria Dewi mengatakan, usia muda saat ini begitu banyak yang rentan mengidap depresi. “Masa remaja adalah masa mencari identitas diri. Jadi masalah yang dihadapi begitu komplek. Kasus depresi sekarang banyak dari usia tersebut,” kata perempuan yang akrab disapa Vitri itu.

Menurut badan kesehatan dunia (WHO) pada usia 16-49 tahun prevalensi yang mengalami depresi mencapai angka 6,2 persen sedangkan penderita yang melapor untuk ditangani tidak sampai setengah angka tersebut.

Artinya, lanjut Vitri, sisanya masih belum mendapat layanan. Itu bisa terjadi karena pasien tidak tahu harus memeriksakan diri ke mana. 


Pelayanan dari RSJ Menur Surabaya. Masih banyak pasien yang belum tertangani karena tidak tahu harus ke mana, atau keluarga malu.-Julian Romadhon/Harian Disway-

“Minimnya informasi yang didapat masyarakat ke mana harus melapor, ke mana harus minta layanan itu yang bikin angka masih tinggi. Bisa juga karena keluarganya malu,” lanjutnya.

Dalam menangani hal itu, RS Jiwa Menur Surabaya menggaungkan sosialisasi terhadap masyarakat terutama menyasar kaum remaja.

Sosialisasi tersebut ingin menginformasikan tentang layanan khusus konseling jiwa.

“Kami turun sosialisasi ke Jatim Fair, disana kita memperkenalkan layanan gratis untuk konseling jiwa,” ujar Vitria.

Dia juga menjelaskan, masalah mental yang dihadapi remaja ini bisa karena orang tua. Kadang tuntutan terhadap anak-anak terlalu tinggi tidak sesuai keinginannya. Hal itu yang kemudian membuat rawan depresi.

Untuk masalah sosial, bullying masih menjadi masalah serius. Kata Vitria Dewi masalah kepedulian terhadap kesehatan jiwa dan mental cukup penting serta perlunya peran dari berbagai pihak.

“Masalah ini tiap tahunnya naik, ayo kita semua mulai peduli kesehatan jiwa itu penting. Badan dan fisik saja yang sehat kalau mentalnya tidak sehat kan bikin gak produktif,” katanya. (Yusuf Dwi)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: