Dalam Lomba Pop Singer, IKA SMAK St Louis 1 Surabaya Nyanyi, Joget, dan Kangen-kangenan

Dalam Lomba Pop Singer, IKA SMAK St Louis 1 Surabaya Nyanyi, Joget, dan Kangen-kangenan

Penampilan menawan Theodora Amabel, alumnus Sinlui tahun 2013 yang akhirnya menjadi juara pertama.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ajang pop singer yang tak lagi populer dihidupkan oleh IKA SMAK St Louis 1 Surabaya. Digelar di Michael TJ Gelato and Cafe, tahapan final Lomba Pop Singer itu jadi ajang kumpul lintas alumni.

Selama masa periode Felijani Atmodihardjo sebagai Ketua IKA SMAK St Louis 1, Regional Surabaya, kumpul-kumpul alumni SMA yang sering disebut SMA Sinlui 1 itu diakui tak pernah segayeng malam itu.

Feli –panggilan Felijani- yang menjabat sejak 2019 itu memang berikrar bahwa keguyuban adalah capaian yang paling utama dia ingin jaga. Karena itu saat menggelar Lomba Pop Singer, Feli sebenarnya hanya ingin alumni Sinlui 1 makin guyub.
Felijani Atmodihardjo (empat dari kiri) bersama rekan-rekan alumni.--

”Selain lomba pop singer, ada lomba joget yang seru. Untuk urusan nyanyi, sekolah kita memang punya bakat luar biasa. Lihat saja paduan suaranya keren banget kan. Tapi acara ini lebih mempererat rasa persaudaraan antar-alumnus,” kata perempuan ayu itu.
Kelompok paduan suara alumni SMAK St Louis 1 Surabaya yang tampil kompak dengan konduktor Onny Prihantono. --

Keguyuban malam itu sangat terasa. Mereka tak saja hendak menyaksikan kebolehan sembilan finalis Lomba Pop Singer berlaga. Namun lebih pada kangen-kangenan. ”Baru di kepengurusan IKA sekarang lho kumpul-kumpul antar-angkatan bisa selengkap ini. Bayangin sejak tahun 1960 ada sampai tahun 2022 -yang baru lulus- bisa kumpul,” terang Jane Permana, alumnus 1998.

Senada dengan Jane, dr Michael Leksodimulyo yang dijuluki dokter spesialis gelandangan juga mengakui bahwa ikatan IKA makin erat di bawah kepemimpinan Feli. ”Kita sih maunya satu periode lagi Feli lagi yang jadi ketua,” kata rekan seangkatan Feli yang lulus tahun 1986.
Serunya lomba joget yang diikuti para alumnus dari berbagai angkatan untuk meramaikan Lomba Pop Singer. --

Sambil bercengkerama, malam itu semua perhatian terfokus pada penampilan para finalis yang oke. Baru baru kali ini mereka tampil secara luring. Sebab sebelumnya, sekitar 50 peserta hanya diminta mengirimkan video sebagai bahan seleksi.

Di hadapan empat juri -Yan Suyanto, Onny Prihantono, Maya Widyaningrum, dan Sandra K Shinta- semua tampil dengan lagu wajib berjudul Aku Cinta Indonesia dan satu lagu bebas. ”Bingung memilihnya karena semua bagus-bagus,” kata Shinta, yang sempat memukau dalam lagu I Will Always Love You.

Akhirnya Theodora Amabel, alumnus 2013 menjadi juara pertama. Disusul Michael Angelo Kamaluddin (2019), Faye Daphne Ongkowidjojo (kelas 10) sebagai juara kedua dan ketiga. Juara harapan 1, 2, dan 3 diraih Ruth Zevania (2010), Mischa Sumargo (kelas 10), dan Ratna Damayanti (1992). 
Keenam juara Pop Singer Competition yang menerima hadiah uang dan sejumlah bingkisan dari sponsor.--

Selain penampilan para finalis, sejumlah alumnus juga unjuk suara. Ada Tjok Supranoto, alumnus 1960 yang berusia 81 tahun, Dommy alumnus 1999, dan dr Michael yang berduet dengan Indra, penyanyi Michael TJ Gelato and Café.
Felijani Atmodihardjo bersama alumnus senior, seperti Mardijono, alumnus 1967. Juga tampak Romo Martinus Irwan Yulius CM dan Kepala Sekolah SMAK St Louis 1 Surabaya Dra Sri Wahjoeni Hadi S.--

Dijelaskan oleh Feli, selain Lomba Pop Singer, penggalian minat dan bakat para alumnus itu digelar dengan Cooking Competition pada 10 Oktober 2021, Lomba Fashion Design pada 29 Januari 2022, dan fashion show hasil karya para juara Lomba Fashion Design pada 19 Maret 2022.
Foto bersama adalah agenda yang wajib jika alumni bertemu. Beberapa adalah segenap panitia yang mengurus acara hingga berlangsung sukses.--

Selama ini, Feli selalu mengupayakan agar komunikasi antar-alumnus bisa terjalin. Di samping menggelar kompetisi, IKA mengadakan kegiatan sosial baik internal maupun ekternal. ”Untuk internal, IKA memberi perhatian kepada sesama alumnus yang membutuhkan, baik yang membutuhkan tentang informasi, juga alumnus yang sakit, meninggal dunia, pekerjaan, dan lain-lain,” katanya.

Yang eksternal meliputi kegiatan sosial. Seperti pada waktu pandemi, IKA mengadakan donasi APD, hand sanitizer, masker, dan lain-lain untuk 23 rumah sakit. Bahkan membagi takjil dan makanan berbuka puasa selama Ramadan. 

”Belum lagi charity dan bakti sosial ke panti-panti baik di wilayah Surabaya dan sekitarnya, NTT, hingga Papua. Pada akhir periode saya nanti, IKA ingin sambang para Romo di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen,” tegasnya. (Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: