Pendamping Anies

Pendamping Anies

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

TANDA-TANDA bakal alot dalam menetapkan pendamping Anies Baswedan sudah muncul. Apakah langkah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa mulus?

Adalah Nasdem partai yang tak ingin pendamping Anies berasal dari parpol. Alasannya, Anies sendiri juga nonparpol. Maka, wakilnya pun harus dari kalangan independen.

Wakil Ketua Umum Nasdem Achmad Ali menilai, cawapres dari nonparpol bisa menjaga hubungan antarparpol anggota koalisi. ”Maka, akan lebih bijak bila nanti tidak tarik-menarik.” Begitu alasannya. 

Sasaran pernyataan tersebut tentu publik sudah paham. Yakni, calon partner koalisinya, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Demokrat sangat antusias menginginkan duet Anies-AHY. Yang disebut sebagai duet generasi muda. Dan, itu akan menjadi daya tawar partai berlambang Mercy tersebut dalam membangun koalisinya. 

AHY sudah berpengalaman sebagai ketua umum partai. Tapi, belum punya jejak sebagai pejabat publik seperti kepala daerah, menteri, atau anggota parlemen. Walau belum teruji sebagai pelayan publik, kapasitas pribadi AHY sudah terbukti sebagai lulusan terbaik Akmil 2000. 

Ia juga meraih tiga penghargaan terbaik di Fort Benning, sekolah militer AS. Pun, meraih master di Harvard University. Modal kapasitas pribadi top lah

PKS juga menyiapkan kadernya yang akan ditawarkan untuk mendampingi Anies. Malah tiga nama. Semua tokoh berpengalaman. Mereka adalah mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Untuk bisa memegang tiket pilpres, ketiganya harus bersatu. Katakan, Nasdem dan PKS sepakat cawapres nonparpol, itu belum cukup. Butuh satu parpol lagi. Bisa saja PAN atau PPP, tapi sampai saat ini yang paling memungkinkan Demokrat. Karena itu, jalan mengkristalnya koalisi tersebut masih panjang.

Bagi Nasdem, urusan cawapres diserahkan ke capresnya. Menariknya, partai pimpinan Surya Paloh itu: yang diserahkan ke Anies tak hanya mandat capres, tapi cawapres sekaligus. Mantan gubernur Jakarta itu diberi wewenang penuh untuk menentukan pendampingnya.

Pilihan tokoh nonparpol juga sangat banyak, yang bisa diduetkan dengan Anies. Stok cawapres bisa dibilang lebih melimpah dari capres. 

Bisa Ridwan Kamil, gubernur Jabar yang juga populer. Tentu akan menjadi magnet bagi warga Jabar, provinsi  dengan jumlah penduduk terbanyak. 

Dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa juga masuk. Khofifah sangat populer di kalangan nahdliyin. Apalagi di kalangan perempuan NU. Sebab, dia begitu lama menjadi pimpinan Muslimat NU.

Dari kalangan militer, ada Jenderal Andika Prakasa, panglima TNI saat ini. Menantu A.M. Hendropriyono itu punya rekam jejak baik selama ini, termasuk sikapnya menertibkan tentara bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: